YAMAN – Militer Amerika Serikat (AS) dan Inggris melancarkan serangan udara terhadap beberapa sasaran Houthi di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi pada Kamis (11/1/2024).
Seorang pejabat AS dan Inggris mengatakan kepada CNN, serangan tersebut berasal dari jet tempur dan rudal Tomahawk.
Pejabat AS mengatakan lebih dari selusin target Houthi dihantam oleh rudal yang ditembakkan dari udara, permukaan, dan sub-platform dan dipilih karena kemampuan mereka untuk melemahkan serangan berkelanjutan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah.
Tempat-tempat tersebut termasuk sistem radar, tempat penyimpanan dan peluncuran drone, tempat penyimpanan dan peluncuran rudal balistik, serta tempat penyimpanan dan peluncuran rudal jelajah.
Serangan tersebut menandai respons yang signifikan setelah pemerintahan Presiden AS Joe Biden dan sekutunya memperingatkan bahwa kelompok militan yang didukung Iran akan menanggung konsekuensi dari serangan pesawat tak berawak dan rudal yang berulang kali terhadap kapal komersial di Laut Merah.
Serangan ini merupakan tanda meningkatnya kekhawatiran internasional atas ancaman terhadap salah satu saluran air paling penting di dunia tersebut. Selama berminggu-minggu, AS berusaha menghindari serangan langsung ke Yaman karena risiko eskalasi ketegangan di wilayah tersebut, namun serangan Houthi yang sedang berlangsung terhadap pelayaran internasional memaksa koalisi tersebut untuk bertindak.
Menurut sumber di kongres, pejabat senior pemerintahan memberi pengarahan kepada pimpinan kongres pada Kamis (11/1/2024) pagi mengenai rencana AS.
Serangan itu terjadi ketika Menteri Pertahanan Lloyd Austin masih dirawat di rumah sakit (RS) menyusul komplikasi dari operasi kanker prostat.