YAMAN – Amerika Serikat (AS), Inggris dan sepuluh negara lainnya telah memperingatkan pemberontak Houthi di Yaman bahwa mereka akan menghadapi konsekuensi jika terus menyerang kapal komersial di Laut Merah.
Dalam pernyataan bersama, kelompok yang sebagian besar terdiri dari negara-negara Barat menyerukan agar serangan tersebut segera diakhiri.
Pemberontak Houthi yang didukung Iran telah menyatakan dukungan untuk Hamas dalam perang yang dilancarkan melawan Israel pada Oktober lalu.
Sejak November lalu, pemberontak telah menyerang kapal komersial di Laut Merah lebih dari 20 kali.
Mereka telah menggunakan rudal, drone, kapal cepat dan helikopter.
Mereka mengklaim dan seringkali secara keliru, bahwa kapal-kapal tersebut terkait dengan Israel.
Kapal perang AS dan Inggris di wilayah tersebut telah mencegat beberapa rudal namun mereka menolak menyerang sasaran di Yaman sendiri. Itu mungkin akan berubah.
Kelompok yang terdiri dari 12 negara, yakni Australia, Bahrain, Belgia, Kanada, Denmark, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Selandia Baru, Inggris dan AS mengeluarkan peringatan resmi kepada Houthi.
Mereka menyebut serangan Houthi yang sedang berlangsung di Laut Merah ilegal, tidak dapat diterima, dan sangat mengganggu stabilitas. Mereka juga menegaskan tidak ada pembenaran hukum untuk secara sengaja menargetkan kapal sipil dan kapal angkatan laut.