Mereka mengatakan jika kelompok tersebut terus menyerang kapal, maka mereka akan “menanggung konsekuensinya”.
Hal ini secara luas ditafsirkan sebagai ancaman aksi militer terhadap sasaran di Yaman, termasuk tempat penyimpanan dan peluncuran rudal.
Para sekutu menyerukan “segera diakhiri” terhadap serangan-serangan yang, menurut mereka, merupakan “ancaman langsung terhadap kebebasan navigasi” di jalur air penting yang dilalui hampir 15% perdagangan global.
Ketakutannya adalah harga bahan bakar akan naik dan rantai pasokan akan rusak.
Kamar Pengiriman Internasional mengatakan 20% kapal kontainer di dunia menghindari Laut Merah dan malah berlayar di sekitar Afrika bagian selatan.
Dalam debat di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu (3/12/2023) malam, terdapat kecaman bulat terhadap serangan Houthi namun ada juga peringatan terhadap eskalasi lebih lanjut.
Duta Besar AS untuk PBB untuk bidang manajemen dan reformasi, Chris Lu, mengatakan serangan itu menimbulkan "implikasi besar bagi keamanan maritim, pelayaran internasional, dan perdagangan".
Dia menjelaskan peran Iran adalah “akar masalahnya”.
“Iran telah lama melancarkan serangan-serangan yang dilakukan oleh Houthi,” katanya.
Iran membantah mendukung serangan tersebut. Meskipun demikian, tidak jelas bagaimana tanggapan mereka jika serangan udara Barat dilancarkan terhadap sekutunya di Yaman.
Kelompok Houthi menargetkan kapal-kapal yang melintasi Selat Bab al-Mandab – juga dikenal sebagai Gerbang Air Mata – yang merupakan saluran selebar 20 mil (32 km), dan dikenal berbahaya untuk dinavigasi.
Kelompok ini berasal dari sub-sekte minoritas Muslim Syiah di negara itu, Zaidi. Nama mereka diambil dari pendiri gerakan tersebut, Hussein al Houthi.
Mereka telah melancarkan perang saudara sejak tahun 2014 melawan pemerintah Yaman dan menguasai ibu kota Sana'a dan bagian utara negara itu, serta garis pantai Laut Merah.
Pemerintah telah didukung melawan Houthi oleh koalisi negara-negara Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA).
(Susi Susanti)