Mahasiswa Unibraw Jadi Tersangka Usai Dikeroyok Anak Polisi dan Anak Eks Pejabat Pajak

Avirista Midaada, Jurnalis
Rabu 17 Januari 2024 10:31 WIB
Mahasiswa Unibraw Jadi Tersangka Usai Dikeroyok/ist
Share :

MALANG - Mahasiswa baru (maba) Universitas Brawijaya dikeroyok oleh sejumlah orang tak dikenal di Malang, Jawa Timur.

Dugaan pengeroyokan itu terjadi saat mahasiswa Unibraw ini baru menempuh pendidikan selama dua pekan di Malang. Namun setelah menjadi korban pengeroyokan, korban yang berinisial HAD justru ditetapkan sebagai tersangka karena laporan balik terduga pelaku.

Aisyah, ibu korban mengungkapkan, kejadian malang yang menimpa anaknya ketika baru saja dua minggu menjadi mahasiswa baru (maba) di Universitas Brawijaya Malang. Peristiwa pengeroyokan itu terjadi pada September 2023 lalu, dimana pengeroyokan terjadi di kawasan Jalan Bandung, Kota Malang, tepatnya di kawasan sekitar salah satu minimarket.

"Sebenarnya terjadinya itu pada September 2023 lalu. Jadi waktu itu ada yang mengeroyok sekitar kurang lebih 9 sembilan orang. Setelah kejadian pengeroyokan tersebut saat itu kami sudah sempat melaporkan ke Polresta Malang, sudah diproses oleh mereka," ujar Aisyah, dikonfirmasi wartawan pada Rabu (17/1/2024).

Polisi setelah itu melakukan serangkaian penyelidikan dan pemeriksaan, termasuk mengumpulkan beberapa barang bukti. Bahkan anaknya juga telah melakukan visum dan menyimpan beberapa barang, bukti berupa video, foto, dan hasil visum, usai ia dikeroyok sejumlah orang tersebut.

"Sekitar 9 orang yang mengeroyok, yang ditetapkan tersangka itu dua orang, salah satunya adalah anak polisi, satu lagi tersangka itu anak mantan pejabat pajak di Surabaya, jadi sudah pensiun," bebernya.

Akibat pengeroyokan itu, disebut Aisyah anaknya mengalami beberapa luka di antaranya luka lebam di dada, bagian bahu yang tulangnya bergeser, dan luka-luka lain di beberapa bagian tubuhnya.

"Ada geser tulang di bagian bahu juga tulangnya bergeser, luka lebam di dada itu karena ditendang, karena saat itu posisi anak kami adalah dijatuhkan di trotoar, lalu dihajar ramai-ramai kurang lebih 9 orang," ujarnya.

Setelah pengeroyokan itu disebut Aisyah, ada beberapa teman dari anaknya yang dimintai keterangan oleh polisi. Sebab selain anaknya, diketahui ada teman-teman dari HAD yang ikut berada di lokasi kejadian. Para saksi itu juga disebut Aisyah, mayoritas merupakan maba.

"Sebenarnya ada beberapa rekan yang kemarin dijadikan saksi oleh polisi. Tapi mungkin karena masih sama-sama mahasiswa baru, jadi takut untuk membantu akhirnya waktu dikeroyok sendiri bonyoknya," paparnya.

Tapi menariknya anaknya juga sempat dilaporkan pelaku yang sebelumnya mengeroyok anaknya. Bahkan laporan itu ditindaklanjuti oleh kepolisian, karena ada tuduhan anaknya HAD diduga menusuk salah satu tersangka. Seiring berjalannya waktu laporan dugaan penusukan oleh anaknya ternyata tidak terbukti.

"Akhirnya digugurkan, akhirnya kami tidak tahu lagi ternyata mereka berubah dari penusukan berubah menjadi pemukulan, dan pemukulan itulah yang dijadikan sebagai alat untuk mengkriminalisasi anak saya yang notabenenya adalah korban. Jadi anak kami ini dijadikan tersangka juga, kan aneh. Orang anak kami korban dijadikan tersangka, untuk kami ini tidak masuk akal," jelasnya.

Sementara itu, Kasi Humas Polresta Malang Kota Ipda Yudi Risdianto belum bisa berbicara banyak terkait kasus ini. Pihaknya masih akan berkoordinasi dengan Satreskrim Polresta Malang terkait dugaan pengeroyokan yang menimpa mahasiswa baru UB.

“Kami koordinasikan terlebih dulu dengan Satreskrim Polresta Malang Kota. Kasus ini juga kami masih dalami,” pungkasnya.

(Fahmi Firdaus )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya