Mempertimbangkan kemungkinan opsi mata uang, Danny Bradlow, seorang profesor di Pusat Kemajuan Beasiswa di Universitas Pretoria, mengatakan dia ragu banyak orang ingin kembali ke standar emas. Selain itu mata uang kripto atau cryptocurrency adalah pilihan yang tidak mungkin karena mereka “bahkan” lebih berisiko”, demikian dilansir Al Jazeera.
Chris Weafer, seorang analis investasi di Macro-Advisory, sebuah konsultan strategis yang berfokus pada Rusia dan Eurasia, menggambarkan gagasan mata uang BRICS sebagai sesuatu “yang tidak dapat dimulai”.
Meskipun perbincangan mengenai kemungkinan penggunaan mata uang telah memusatkan perhatian pada pilihan-pilihan untuk menggantikan dolar, duta besar BRICS di Afrika Selatan, Anil Sooklal, mengatakan tujuannya bukanlah untuk mengganti dolar, melainkan memberikan lebih banyak pilihan kepada dunia.
Sooklal mengatakan BRICS tidak anti Barat dan tidak sedang berkompetisi. BRICS juga tidak menentang dolar, namun BRICS melawan berlanjutnya dominasi dolar dalam interaksi keuangan global.