ISRAEL - Seperti yang kita tahu, pada 7 Oktober 2023 tengah ramai peperangan yang terjadi di Jalur Gaza, yang melibatkan Israel dan Palestina. Hal ini menjadi sengit, dikarenakan konflik Israel-Palestina telah meningkat, sehingga ajarannya pun ikut menjadi isu global.
Melansir TBS News, walaupun konflik tersebut berlandaskan terorisme, namun berdasarkan sejarah konflik tersebut berbasis wilayah. Hal ini dikarenakan dalam memperjuangkan tanah Yahudi, Zionis dan sekutunya menyebabkan perampasan tanah.
Menurut seorang aktivis dan juru bicara Neturei Karta, Rabbi Yisroel Dovid Weiss kepada Al Jazeera, tampaknya dunia tidak memperhitungkan 75 tahun yang hampir setiap hari ada penderitaan dan kematian orang Palestina. Weiss menambahkan, bahwa tragedi tersebut menjadi penting bagi orang Yahudi.
"Pertimbangannya bukan bagaimana saya pribadi melihatnya, namun bagaimana sebagai seorang Yahudi yang taat pada aturan Yudaisme Taurat. Yudaisme tunduk kepada Tuhan, itulah intinya," ujar Weiss.
Pada kesempatan tersebut, Weiss mengungkapkan perbedaan ajaran Yahudi dan Zionis, karena dianggap memiliki persamaan. Namun nyatanya tentu ada perbedaan antara kedua ajaran tersebut.
Apa sajakah perbedaan Yahudi dan Zionis? Berikut 3 perbedaan ajaran tersebut.
1. Perbedaan Arti
Yudaisme atau Yahudi adalah identitas budaya, yang telah berkembang selama ribuan tahun. Ajaran ini menjadi salah satu agama monoteistik tertua di dunia, dan memiliki sistem kepercayaan yang berakar pada iman.
Sedangkan Zionisme atau Zionis adalah ideologi politik, yang berpusat pada pendirian dan pelestarian negara Yahudi di Israel. Istilah Zionis berasal dari kata Zion, sebuah bukit di Yerusalem, yang melambangkan Tanah Israel.
2. Perbedaan Usia
Menurut Weiss, Yahudi adalah ajaran yang telah berusia 3.000 tahun. Sedangkan Zionis hanya berkisar 150 tahun. Transformasi ke nasionalisme untuk memiliki sebidang tanah adalah gerakan politik itu adalah gerakan materialistis yang dimulai oleh orang-orang Yahudi yang tidak beragama.
3. Perbedaan Ajaran dan Prinsip
Pada ajaran Yahudi, sistem kepercayaannya mencakup aspek budaya, etika, dan agama. Tentu hal ini telah dilakukan oleh semua orang Yahudi. Prinsipnya yakni kepercayaan pada satu Tuhan, dan didasarkan pada teks suci yang dikenal sebagai Taurat.
Ajaran Yahudi mempraktikan ritual seperti perayaan Sabat, doa harian, hukum makan halal, sunat, dan merayakan hari besar. Tidak hanya itu, Yahudi juga melakukan amal, kehadiran di Sinagoga, dan ritual acara siklus hidup. Pada ajaran Yahudi ada beberapa denominasi tradisi, seperti Ortodoks, Konservatif, Reformasi, dan sebagainya.
Sedangkan Zionis menjadi ideologi yang terus mendukung pembangunan dan perlindungan Israel. Pada intinya ajaran ini dapat dipahami sebagai manisfestasi nasionalisme Yahudi. Gerakan ini telah ada pada akhir abad ke-19, dan memiliki gagasan untuk mendirikan dan mempertahankan tanah air Yahudi di wilayah bersejarah Israel.
Zionis menjadi terkenal selama periode kebangkitan nasionalisme Eropa, dan dipicu penindasan dan penganiayaan Yahudi, khususnya di Eropa Timur dan Rusia.
(Susi Susanti)