NAHDLATUL Ulama dan Muhammadiyah merupakan dua organisasi Islam terbesar di Indonesia. Peran dua ormas ini dalam perjuangan melawan penjajah hingga mempertahan serta mengisi kemerdekaan sangat besar.
Baik NU dan Muhammadiyah sama-sama lahir sebelum Indonesia merdeka. Muhammadiyah dibentuk lebih dulu di Yogyakarta 18 November 1912. Nah, 14 tahun kemudian berdirilah NU tepatnya pada 31 Januari 1926 dan hari ini genap berusia 101 tahun. NU dibentuk di Surabaya.
Meski ada perbedaan dari segi pemahaman dalam ibadah antara NU dan Muhammadiyah, namun para pendiri organisasi ini ternyata memiliki kedekatan sejak kecil.
BACA JUGA:
Bukan hanya bersahabat. Mereka juga dua kali pernah belajar pada satu guru alias satu guru satu ilmu. Mereka adalah KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah dan KH Hasyim Asy’ari, pendiri NU.
KH Ahmad Dahlan yang memiliki nama lahir Muhammad Darwisy pernah satu kamar asrama pesantren dengan KH Hasyim Asy’ari. Kedekatan itu juga terjalin ketika keduanya berguru ke H Abdul Karim Amrullah dan Syekh Muhammad Djamil Djambek.
BACA JUGA:
KH Ahmad Dahlan dalam kesehariannya memanggil Hasyim Asy’ari dengan sebutan “Adi (Adik) Hasyim”. Sebab, KH Ahmad Dahlan usianya lebih tua dua tahun (16 tahun) dari Hasyim Asy’ari yang acam memanggil Darwisy dengan sebutan “Mas (kakak) Darwis”.
Saat menimba ilmu di Makkah, Arab Saudi, kedunyaa juga belajar pada guru yang sama pada 1903. Ahmad Dahlan dan Hasyim Asy’ari berguru kepada Syekh Ahmad Khatib, yang merupakan Imam Besar Masjidil Haram selama dua tahun.
(Salman Mardira)