RUSIA – Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan bahwa Rusia tidak tertarik untuk menginvasi Polandia, Latvia atau negara-negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) lainnya, dan menyebut skenario seperti itu sama sekali tidak mungkin dilakukan.
Hal ini diungkapkan Putin melakukan wawancara dengan jurnalis Amerika Serikat (AS) Tucker Carlson. Wawancara tersebut, yang berdurasi lebih dari dua jam, direkam di Moskow pada Selasa (6/2/2024).
Dia menuduh negara-negara anggota NATO mencoba mengintimidasi masyarakat dengan apa yang disebutnya sebagai ancaman imajiner Rusia. Dia menuduh CIA mendukung kelompok separatis Rusia, mengendalikan kebijakan luar negeri AS, dan menghancurkan pipa Nord Stream.
Putin juga membahas hubungannya dengan presiden-presiden Amerika, mengulangi cerita yang telah disebutkan sebelumnya tentang Bill Clinton yang menyarankan agar Rusia bergabung dengan NATO, namun kemudian menarik opsi tersebut.
Dia mengatakan dia mempunyai hubungan yang sangat baik dengan George W Bush.
“Dia tidak lebih buruk dari politisi Amerika, Rusia, atau Eropa lainnya,” kata Putin.
"Saya yakinkan Anda bahwa dia memahami apa yang dia lakukan dan juga orang lain. Saya juga memiliki hubungan pribadi dengan Trump,” lanjutnya.
Putin mengatakan dia tidak ingat kapan terakhir kali dia berbicara dengan Presiden Joe Biden.
Sebelum wawancara, Carlson mengklaim tidak ada satu pun jurnalis Barat yang mau mewawancarai Putin sejak 2022.
Namun Sekretaris Pers Kremlin Dmitry Peskov membantah hal itu.
"Tuan Carlson tidak benar, dan dia tidak mungkin mengetahui hal itu. Kami menerima banyak permintaan wawancara dengan presiden,” terangnya kepada BBC.
Wartawan dari negara-negara Barat yang tak terhitung jumlahnya, termasuk Editor BBC Rusia Steve Rosenberg, telah berulang kali mengirimkan permintaan wawancara ke Kremlin. Semua permintaan BBC telah diabaikan.
Media pemerintah Rusia menghabiskan beberapa hari untuk meliput kunjungan Carlson, menyiarkan cuplikan berbagai perjalanannya ke restoran dan kunjungan untuk melihat balet Spartacus di Teater Bolshoi.
Carlson adalah pembawa acara primetime dengan rating tertinggi di Fox News sampai dia dihentikan siarannya pada April 2023, karena alasan yang tidak pernah dijelaskan oleh saluran tersebut.
Dia memulai perusahaan medianya sendiri dan menemukan outlet di X, sebelumnya Twitter.
Konten di Jaringan Tucker Carlson sebagian besar terdiri dari wawancara persahabatan dengan politisi sayap kanan. Termasuk obrolan dengan Donald Trump yang bertepatan dengan debat presiden dari Partai Republik dan tokoh lain seperti Andrew Tate dan Russell Brand.
(Susi Susanti)