Dukung Kampus Kritik Jokowi, KBNU-UI Sampaikan 8 Poin Tausiyah Kebangsaan

Irfan Ma'ruf, Jurnalis
Sabtu 10 Februari 2024 17:38 WIB
KBNU-UI menyampaikan tausiyah kebangsaan (Foto: MPI/Irfan)
Share :

JAKARTA - Keluarga Besar Nahdlatul Ulama-Universitas Indonesia (KBNU-UI) menyampaikan tausiyah kebangsaan untuk mendukung sikap para guru besar dan civitas akademika sejumlah kampus di Indonesia yang mengkritik Presiden Joko Widodo karena dianggap mencederai politik dan demokrasi jelang Pemilu 2024. Dukungan diberikan karena melihat situasi genting saat ini.

Juru Bicara KBNU-UI Erwin Kusuma mengtakan, tausiyah dilakukan untuk mendukung gerakan sejumlah civitas academika dari berbagai perguruan tinggi khususnya guru besar UI yang menyampaikan kritik akan situasi politik dan demokrasi di Indonesia jelang Pemilu 2024.

"Kami mensuport guru besar UI apa yang disampaikan untuk pemerintahan saat ini terutama terkait dengan penyelenggaraan pemilu yang kurang beberapa hari ini. Kami mensuport itu," kata Erwin di Kampus UI Depok, Jawa Barat, Sabtu (10/2/2024).

 BACA JUGA:

Dia mengatakan, langkah suport itu dilakukan karena melihat gerakan yang dilakukan guru besar UI tidak disambut baik mahasiswa dan dan dosen. Padahal kondisi saat ini menjadi kondisi darurat yang seharusnya dapat digerakkan.

"Kita lihat di internal UI sendiri suport akan hal itu kurang. Sepenting ini sedarurat ini, kita seolah-olah diam dan hanya di level guru besar aja yang berbicara. Dosen-dosen mahasiswa bahkan nyaris suarnya tidak terdengar," jelasnya.

Selain mendukung guru besar UI, KBNU-UI juga mengajak semua elemen mahasiswa sivitas akademika di seluruh Indonesia. Dia menilai Indonesia di tangan presiden Jokowi akhir-akhir ini sangat mengecewakan.

"Yang jelas kami ingin Indonesia lebih baik dan pintu masuknya adalah di mana penyelenggaraan pemilu dan pilpres ini jurdil tidak ada carut marut dalam penyelenggaraan dan setelah penyelenggaraan tidak ada distrup," jelasnya.

Kemudian dia juga meminta aparat mulai dari ASN, TNI- Polri untuk netral dan kembali pada tugas dan fungsinya masing masing.

 BACA JUGA:

Sebelumnya, dosen, mahasuswa, dan alumni Universitas Indonesia yang tergabung dalam Keluarga Besar Nahdlatul Ulama - Universitas Indonesia (KBNU-UI) menyampaikan tausiyah kebangsaan atas kondisi politik yang dianggap menyimpang dari cita-cita reformasi.

Tausiyah dibacakan secara bergilir oleh perwakilan peserta yang hadir. Dalam tausiyah tersebut terdapat delapan poin yang disampaikan.

1. Menyesalkan terjadinya "tragedi konstitusi" berupa pelanggaran etika berat dan prinsip demokrasi yang terjadi di Mahkamah Konstitusi terkait Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 90/PUU-XXI/2023 terkait usia calon presiden dan wakil presiden di Pemilu 2024

2. Menyesalkan terjadinya pelanggaran etika oleh semua komisioner KPU. Kondisi ini berpotensi menurunkan tingkat kepercayaan publik pada penyelenggaraan pemilu yang berujung pada tidak dipercayanya hasil pemilu. Legitimasi pemilu akan dipertanyakan, sehingga berpotensi menimbulkan gesekan di masyarakat.

3. Menyerukan kepada KPU untuk menyelenggarakan pemilu secara jujur dan adil (jurdil). Mengajak masyarakat dan seluruh elemen bangsa untuk berpartisipasi aktif menjaga dan memantau pemilu agar berjalan dengan aman, damai, dan tanpa paksaan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya