5 Negara yang Sudah Gunakan Pemilu E Voting, Ada Negara Tetangga Indonesia

Maria Regina Sekar Arum, Jurnalis
Selasa 13 Februari 2024 16:00 WIB
5 negara yang sudah gunakan pemilu e voting (Foto: Ilustrasi/Okezone)
Share :

JAKARTA - Banyak negara yang mencoba memperkenalkan sistem pemungutan suara elektronik atau elektronik dalam pemilihan parlemen.

Pemungutan suara elektronik atau e voting adalah metode pemungutan suara dan penghitungan suara dalam suatu pemilihan dengan menggunakan perangkat elektronik.

Melansir sumber lain, pemungutan suara elektronik sudah digunakan di beberapa negara di luar negeri. Estonia adalah negara pertama yang memperkenalkan pemungutan suara elektronik di tingkat lokal pada tahun 2005, yang kemudian membawanya ke tingkat nasional pada tahun 2007.

Di Indonesia, pemungutan suara secara elektronik sebenarnya bukan hal baru. Pemungutan suara secara elektronik sudah beberapa kali dilaksanakan, namun masih dalam skala kecil. Yang pertama dan dianggap sukses adalah pemilihan umum desa di Jembrana, Bali pada tahun 2009.

Pada bulan Maret 2017, e-voting juga digunakan dalam pemilihan umum desa di desa Babakan Wetan, Bogor. Bahkan, pada Pilkada Serentak pada 2021 yang lalu, berdasarkan informasi Menteri Dalam Negeri, digunakan pemungutan suara secara online atau e-voting. Sebanyak 155 desa mencoba menggunakan pemungutan suara elektronik dalam pemilihan walikota desa.

Keuntungan umum dari e-voting adalah penghitungan suara lebih cepat, biaya pencetakan surat suara dapat dihemat, pemungutan suara lebih mudah, dan perangkat dapat digunakan berulang kali dalam pemilu dan pemilihan negara bagian. Bahkan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (kini bergabung dengan BRIN) melaporkan pada tahun 2014 bahwa pemungutan suara secara elektronik pada pilkada dapat menghemat biaya hingga 50 persen.

Selain Estonia, negara mana yang sudah menggunakan pemilu e voting? Berikut daftar 5 negara yang sudah gunakan pemilu e voting.

1. Brasl

Mengutip Ace Project, Brazil, pertimbangan pemungutan suara elektronik didasarkan pada aspek ekonomi dan pencegahan penipuan. Mesin pemungutan suara elektronik yang masih digunakan dikembangkan pada tahun 1995 dan pertama kali digunakan dalam pemilu daerah pada tahun 1996. Proyek pemungutan suara elektronik ini disusun dan diikuti oleh Pengadilan Pemilihan Umum Nasional yang membentuk komisi teknis yang dipimpin oleh ilmuwan daerah pemilihan.

Lembaga Penelitian Luar Angkasa Nasional (INPE) dan Pusat Teknis Dirgantara (CTA). Mereka mendefinisikan persyaratan fungsional. Berbagai pemasok dan perusahaan perangkat lunak terlibat dalam pengembangan berbagai generasi mesin pemungutan suara di Brazil. Kode sumber perangkat lunak pemungutan suara elektronik adalah hak milik. Brazil meminjamkan mesin ke negara lain. Perangkat pemungutan suara elektronik di Brazil digunakan untuk mengidentifikasi pemilih, memilih dan menghitung suara.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya