Sejak tahun pertama perang skala penuh, Rusia telah menggunakan ribuan drone “Shahed” Iran yang terbang menuju sasaran mereka dan meledakkan dampaknya untuk serangan jarak jauh.
Menurut Fedorov, tingkat produksi dan pengiriman Ukraina meningkat lebih dari 120 kali lipat pada 2023. Hal ini merupakan bagian dari dorongan yang lebih luas pada masa perang untuk mengembangkan dan memproduksi drone guna mempersempit kesenjangan dengan kemampuan serangan Rusia.
Fedorov mengatakan dia setuju dengan penilaian kepala mata-mata militer Ukraina Kyrylo Budanov bahwa Kyiv telah mencapai kesetaraan tertentu dengan Moskow dalam produksi drone jarak jauh.
“Kita perlu bertindak dengan cara yang anti-birokrasi. Ini adalah inti dari sebuah terobosan dalam perang teknologi. Kita akan terus bertaruh pada hal ini, untuk bekerja ke arah ini. Karena teknologi benar-benar dapat menyelamatkan kita,” katanya, seraya menyebutkan kekurangan peluru artileri yang dihadapi pasukan Ukraina.
(Susi Susanti)