Netanyahu Bersumpah Terus Lanjutkan Serangan yang Kuat ke Rafah Sampai Raih Kemenangan Total

Susi Susanti, Jurnalis
Kamis 15 Februari 2024 10:37 WIB
PM Israel Benjamin Netanyahu bersumpah lanjutkan serangan yang kuat ke Rafah sampai meraih kemenangan total (Foto: NHK)
Share :

RAFAH Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bersikeras pasukannya akan maju ke kota Rafah di Gaza, mengabaikan permintaan dari luar untuk mempertimbangkan kembali.

Netanyahu telah memerintahkan pasukannya untuk bersiap menghadapi serangan darat.

Sekitar 1,4 juta warga Palestina berlindung di Rafah, yang telah menjadi sasaran pemboman.

Netanyahu bersumpah untuk melanjutkan serangan yang kuat, dan menyatakan bahwa Hamas, kelompok yang menguasai Gaza, harus disingkirkan dari kota di selatan itu.

“Kami akan berjuang sampai kemenangan penuh dan ini termasuk tindakan yang kuat juga di Rafah setelah kami mengizinkan penduduk sipil meninggalkan zona pertempuran,” katanya.

Kementerian Kesehatan di wilayah Palestina yang dikuasai Hamas melaporkan bahwa sedikitnya 28.576 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas akibat serangan Israel di Gaza.

Israel mengambil tindakan setelah kelompok bersenjata pimpinan Hamas membunuh sedikitnya 1.200 orang dan menyandera 253 orang dalam serangan mendadak di wilayahnya pada 7 Oktober 2023.

Pada hari-hari awal perang, Israel telah menginstruksikan warga Palestina untuk mencari perlindungan di Rafah ketika militer Israel bergerak menuju kota-kota di utara.

Rafah adalah wilayah paling selatan di Gaza dan memiliki titik persimpangan ke Mesir di mana bantuan kemanusiaan diizinkan masuk ke Jalur Gaza.

Kini pihak berwenang Israel ingin warga sipil pindah ke apa yang mereka sebut sebagai “zona kemanusiaan”, yakni sebidang tanah pertanian di sepanjang pantai Mediterania yang dikenal sebagai al-Mawasi.

Di antara warga sipil yang mengungsi di Rafah adalah Ahlam Abu Assi, yang mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa dia lebih baik mati di sana daripada kembali ke kondisi seperti kelaparan seperti yang dialami oleh kerabatnya yang tinggal di Kota Gaza.

“Anak saya dan anak-anaknya tidak punya apa-apa untuk dimakan. Mereka memasak segenggam nasi dan menyimpannya untuk keesokan harinya,” katanya.

Kota lainnya, Khan Younis, telah menjadi fokus operasi Israel di selatan Gaza sejauh ini.

Ribuan pengungsi Palestina mencari perlindungan di rumah sakit Nasser tetapi sekarang juga diperintahkan untuk mengungsi.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya