Kini pihak berwenang Israel ingin warga sipil pindah ke apa yang mereka sebut sebagai “zona kemanusiaan”, yakni sebidang tanah pertanian di sepanjang pantai Mediterania yang dikenal sebagai al-Mawasi.
Di antara warga sipil yang mengungsi di Rafah adalah Ahlam Abu Assi, yang mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa dia lebih baik mati di sana daripada kembali ke kondisi seperti kelaparan seperti yang dialami oleh kerabatnya yang tinggal di Kota Gaza.
“Anak saya dan anak-anaknya tidak punya apa-apa untuk dimakan. Mereka memasak segenggam nasi dan menyimpannya untuk keesokan harinya,” katanya.
Kota lainnya, Khan Younis, telah menjadi fokus operasi Israel di selatan Gaza sejauh ini.
Ribuan pengungsi Palestina mencari perlindungan di rumah sakit Nasser tetapi sekarang juga diperintahkan untuk mengungsi.
(Susi Susanti)