Kondisi Geografis Rafah, Wilayah Pengungsian Palestina yang Dibombardir Israel

Ludwina Andhara Herawati, Jurnalis
Jum'at 16 Februari 2024 16:05 WIB
Kondisi geografis Rafah, wilayah pengungsian Palestina yang dibombardir Israel (Foto: dpa/picture-alliance/Reuters)
Share :

PALESTINA - Rafah adalah sebuah kota Palestina yang terletak di Jalur Gaza, yang berbatasan dengan Mesir.

Banyak istilah yang diberikan untuk kota ini. Bagi orang Mesir Kuno, Rafah disebut Robihwa. Berbeda dengan Assyira yang menyebutnya Rafihu.

Melansir Aljazeera, Rafah memiliki luas 64km persegi atau setara dengan 25mil persegi. Bagi Palestina, Radah adalah nama penyeberangan ke Sinai di Mesir dan sekaligus ibu kotanya.

Sejak 4 bulan serangan yang dilakukan Israel ke Gaza, banyak orang yang digiring ke Rafah oleh pasukan Israel, dengan menjanjikan keamanan yang lebih jauh ke selatan.

Mengutip CNN.com, Israel telah melakukan serangan udara terhadap Rafah selama berminggu-minggu. Tidak hanya itu, pihaknya akan melakukan serangan darat.

Walaupun serangan darat belum dipastikan bagaimana dan kapan dilakukan, warga Palestina di Rafah semakin cemas akan kondisinya saat ini.

Bagaimanakah kondisi Rafah saat ini? Menurut Anderson melalui NPR, kondisi Rafah sangat memprihatinkan. Sebelum konflik Israel-Palestina pada 7 Oktober 2023, populasi berjumlah 280 ribu orang.

Namun akibat insiden pemboman yang dilakukan Israel tanpa henti, diketahui 1,4 juta warga Palestina didesak ke Rafah. Hampir setiap hari, orang-orang hanya berusaha untuk memenuhi kebutuhan dasar.

Jumlah fasilitas kesehatan sangat terbatas. Seperti Rumah Sakit Nasser yang sedang dilanda konflik, yang membahayakan pasien. Beberapa rumah sakit lainnya terbatas akan kapasitas operasionalnya.

Tidak hanya itu, Badan Kemanusiaan PBB, OCHA, mengatakan bahwa sebagian warga Palestina tinggal di tenda, bangunan darurat, dan tempat terbuka.

Walapun Rafah telah menjadi tempat pengungsian terakhir bagi warga Palestina, kota ini telah dibombardir serangan udara dan penembakan Israel selama berminggu-minggu.

Serangan tersebut telah menelan 100 korban jiwa, dan menimbulkan kepanikan bagi warga Palestina yang tengah memikirkan nasib untuk menetap atau mengungsi.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya