JAKARTA - Pemungutan suara Pemilu 2024 sudah dilaksanakan pada 14 Februari 2024. Hanya saja, rentetan masalah bermunculan terkait pesta demokrasi tersebut. Salah satu yang paling mencolok adalah Sirekap yang menampilkan data tak akurat.
Terkait masalah tersebut, Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah & Mantan Ketua Umum MUI/Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Din Syamsuddin lantas menyoroti tuduhan bahwa IT KPU terprogram (by design) untuk menggelembungkan suara Paslon 02, dan servernya terhubung dengan pihak di LN (RRT dan Singapura).
Untuk itu, Din mengajak seluruh rakyat peduli Pemilu Damai, jujur dan adil untuk mendesak dilakukannya audit forensik IT KPU.
“Jika hasil investigasi itu terbukti benar maka, pertama, Komisioner KPU harus diganti, dan kedua, kemenangan Paslon 02 yang diuntungkan dengan penggelembungan suara tersebut harus dinyatakan batal demi hukum dan etika,” ucapnya dalam keterangan yang diterima Okezone, Sabtu (17/2/2024).
“Tegakkan etika kebenaran, kejujuran dan keadilan,” pungkasnya.
(Qur'anul Hidayat)