Laporan tersebut mengatakan perempuan umumnya mengalami pengurangan 2.106 jam kerja ketika mengasuh anak berusia 0-4 tahun dan menghadapi perkiraan kehilangan upah sebesar 63.000 yuan pada periode tersebut. Laporan menggunakan ukuran upah per jam sebesar 30 yuan per jam.
Memiliki anak juga akan menyebabkan penurunan upah perempuan sebesar 12-17 persen. Waktu luang akan dikurangi sebesar 12,6 jam untuk ibu dengan satu anak berusia 0-6 tahun dan 14 jam untuk dua anak.
Ada “kebutuhan mendesak” di tingkat nasional untuk memperkenalkan kebijakan untuk mengurangi biaya melahirkan anak sesegera mungkin. Seperti subsidi tunai dan pajak, peningkatan layanan penitipan anak, cuti melahirkan dan cuti ayah yang setara, akses terhadap pengasuh anak asing, memungkinkan kerja yang fleksibel dan memberikan hak reproduksi yang sama kepada perempuan lajang seperti perempuan yang sudah menikah.
Langkah-langkah tersebut bersama-sama dapat meningkatkan kelahiran baru menjadi sekitar 3 juta, kata laporan itu.
Pada 2023, tingkat kesuburan total Tiongkok hanya akan berada pada angka 1,0, salah satu yang terendah di dunia.
“Jika tingkat kesuburan yang sangat rendah saat ini tidak dapat ditingkatkan, populasi Tiongkok akan menurun dengan cepat dan menua, yang akan berdampak negatif pada inovasi dan kekuatan nasional secara keseluruhan,” katanya.
(Susi Susanti)