Putin Peringatkan Negara Barat Bisa Picu Perang Nuklir jika Kirim Pasukan ke Ukraina

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 01 Maret 2024 10:05 WIB
Presiden Rusia peringatkan negara Barat bisa picu perang nuklir jika kirim pasukan ke Ukraina (Foto: Reuters)
Share :

MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada negara-negara Barat pada Kamis (29/2/2024) bahwa mereka berisiko memicu perang nuklir jika mereka mengirim pasukan untuk berperang di Ukraina, dan memperingatkan bahwa Moskow memiliki senjata untuk menyerang sasaran di Barat.

Perang di Ukraina telah memicu krisis terburuk dalam hubungan Moskow dengan Barat sejak Krisis Rudal Kuba pada 1962. Putin sebelumnya telah berbicara tentang bahaya konfrontasi langsung antara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Rusia, namun peringatan nuklirnya pada Kamis (29/2/2024) adalah salah satu peringatannya yang paling eksplisit.

Saat berbicara kepada anggota parlemen dan anggota elit negara lainnya, Putin, 71 tahun, mengulangi tuduhannya bahwa Barat bertekad melemahkan Rusia. Dia mengatakan bahwa para pemimpin Barat tidak memahami betapa berbahayanya campur tangan mereka dalam urusan dalam negeri Rusia yang dianggapnya sebagai urusan dalam negeri.

Dia mengawali peringatan nuklirnya dengan merujuk secara spesifik pada sebuah gagasan, yang dilontarkan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Senin (26/2/2024), mengenai anggota NATO Eropa yang mengirim pasukan darat ke Ukraina. Saran ini langsung ditolak Amerika Serikat (AS), Jerman, Inggris dan negara-negara lain.

“(Negara-negara Barat) harus menyadari bahwa kita juga mempunyai senjata yang dapat mengenai sasaran di wilayah mereka. Semua ini benar-benar mengancam konflik dengan penggunaan senjata nuklir dan penghancuran peradaban. Tidakkah mereka mengerti?!,” terangnya, dikutip Reuters.

Berbicara menjelang pemilihan presiden pada 15-17 Maret mendatang, ketika ia dipastikan akan terpilih kembali untuk masa jabatan enam tahun berikutnya, ia memuji apa yang ia katakan sebagai persenjataan nuklir Rusia yang sangat modern dan terbesar di dunia.

“Kekuatan nuklir strategis berada dalam kondisi kesiapan penuh,” lanjutnya, seraya mencatat bahwa senjata nuklir hipersonik generasi baru yang pertama kali dibicarakannya pada 2018 telah dikerahkan atau berada pada tahap di mana pengembangan dan pengujian sedang diselesaikan.

Putin, yang terlihat sangat marah, menyarankan para politisi Barat untuk mengingat kembali nasib orang-orang seperti Adolf Hitler dari Nazi Jerman dan Napoleon Bonaparte dari Prancis yang gagal menginvasi Rusia di masa lalu.

“Tetapi kini konsekuensinya akan jauh lebih tragis. Mereka menganggapnya (perang) adalah sebuah kartun,” ujarnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya