Kisah Remaja Putri NTT Nyaris Jadi Korban Eksploitasi Seksual Pria Timor Leste

Iren Leleng, Jurnalis
Senin 04 Maret 2024 04:12 WIB
Ilustrasi (Okezone)
Share :

KUPANG - Seorang remaja berinisial G (15) asal Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) nyaris jadi korban eksploitasi seksual pria asal Timor Leste.

Korban G mengisahkan kejadian itu pertama kali saat ia bertengkar dengan neneknya. Karena takut, ia pun enggan kembali ke rumah. Korban kemudian menghubungi temannya, GH (14) untuk menjemputnya pada Kamis 15 Februari 2024 malam agar menginap sementara.

G pun akhirnya dijemput oleh GH. Bukannya ia dibawa ke rumah, namun ia malah ditampung di salah satu tempat hiburan malam di Kota Kupang. Selama di lokasi tersebut, G diajak ikut pesta minuman keras dan karaoke bersama saudara dari GH dan sejumlah pria.

"Selama di situ, saya disuruh temani mereka (tamu) untuk minum dan karaoke," katanya, Minggu (3/3/2024).

 BACA JUGA:

Empat hari kemudian, handphone milik G dijual oleh GH tanpa sepengetahuannya. Sejak saat itu, ia pun hilang kontak dengan keluarganya.

Satu pekan di tempat hiburan malam, INL, ibu dari GH yang bertugas sebagai mucikari mengajak G ke Atambua, Kabupaten Belu. Rencananya G akan dibawa ke Timor Leste untuk dijual keperawanannya dengan harga Rp 100 juta.

"Saya sama sekali tidak tahu kalau saya mau dijual. Awalnya, saya berpikir saya dibawa ke rumah mereka di Atambua. Ternyata mau dibawa ke Timor Leste," ungkapnya.

G mengaku kalau temannya GH dijual keperawanannya ke Timor Leste oleh ibunya sendiri. Tak hanya GH, kedua kakak perempuannya juga mengalami hal serupa. Hingga GH memutuskan terjun ke dunia malam.

"Dia (GH) ngaku kalau perawannya dijual oleh mamanya ke pria Timor Leste," katanya.

 BACA JUGA:

Ia mengungkapkan, selain hendak dijual, GH bersama ibunya, INL juga mengunggah fotonya di media sosial Facebook dengan narasi open BO.

"Saya tidak tahu, tapi tiba-tiba ada yang cerita bilang saya posting foto open BO di Facebook. Padahal, selama ini saya sama sekali tidak punya akun Facebook," ungkapnya.

Sementara, ST (44), ibu kandung G menuturkan, kabar anak gadisnya kabur dari rumah itu diperoleh dari salah satu keluarganya. Pasalnya, selama ini G memilih tinggal dengan neneknya di Kota Kupang.

ST sempat berupaya menelepon G namun nomor kontak anaknya sudah tak aktif.

Karena itu, ST memutuskan datang ke Kupang untuk mencari G, namun tak menemuinya. Ia akhirnya memutuskan untuk membuat laporan polisi di Polresta Kupang Kota.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya