Kapal tersebut memiliki awak 20 orang, terdiri dari satu warga negara India, empat warga Vietnam, dan 15 warga negara Filipina. Tiga penjaga bersenjata, dua dari Sri Lanka dan satu dari Nepal, juga berada di dalamnya.
Juru bicara pemilik dan pengelola kapal dalam sebuah pernyataan mengatakan serangan itu terjadi sekitar 50 mil laut (93 km) barat daya kota Aden di Yaman.
Setelah serangan itu, TV Al-Masirah yang dikelola Houthi melaporkan pada Rabu (6/3/2024) malam bahwa dua serangan udara pimpinan AS menargetkan bandara internasional di kota pelabuhan Hudaydah di Laut Merah yang dikuasai Houthi.
Menurut badan Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO), keyakinan Sejati telah dipuji melalui radio VHF oleh sebuah kelompok yang menamakan dirinya "angkatan laut Yaman" dan diminta untuk mengubah arah.
Kapal-kapal di dekatnya kemudian melaporkan adanya ledakan keras dan kepulan asap besar.