Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Intensifkan Serangan ke Kapal Dagang, Houthi Kirim Kapal Drone Berisi Bahan Peledak ke Laut Merah

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 04 Juli 2024 |07:25 WIB
Intensifkan Serangan ke Kapal Dagang, Houthi Kirim Kapal Drone Berisi Bahan Peledak ke Laut Merah
Intensifkan serangan ke kapal dagang, Houthi kirim kapal drone berisi bahan peledak ke Laut Merah (Foto: Reuters)
A
A
A

LONDON - Houthi Yaman dilaporkan mengirimkan perahu drone yang berisi bahan peledak ke Laut Merah ketika mereka mengintensifkan serangan terhadap kapal dagang yang memiliki sedikit pertahanan terhadap pergeseran canggih dalam taktik.

Militan Houthi yang bersekutu dengan Iran pertama kali melancarkan serangan pesawat tak berawak dan rudal di jalur perdagangan pada bulan November dalam apa yang mereka katakan sebagai solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza. Dalam lebih dari 70 serangan, mereka telah menenggelamkan dua kapal, menyita kapal lain dan membunuh sedikitnya tiga pelaut.

Dalam beberapa pekan terakhir, setidaknya tiga kapal diserang oleh kendaraan permukaan tak berawak (USV) dan dalam satu insiden berkontribusi terhadap tenggelamnya kapal kargo Tutor. Tidak ada kegiatan seperti itu di bulan November.

“USV ini, yang dilengkapi dengan bahan peledak, mewakili perubahan canggih dalam taktik perang asimetris, memungkinkan Houthi untuk menyerang dengan tepat dan jarak jauh, sehingga meminimalkan paparan mereka terhadap serangan balik,” terang Dimitris Maniatis, CEO Manajer Risiko Maritim MARISKS.

Menurut sumber keamanan maritim dan analisis Reuters, setidaknya ada enam serangan defensif terhadap USV oleh kapal perang koalisi pimpinan AS sejak Februari.

Pada tanggal 27 Juni dan 30 Juni, dua kapal terpisah menjadi sasaran taktik gerombolan Houthi, termasuk beberapa drone penyerang lintas laut, kata badan maritim, Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO).

“USV menyerang kapal-kapal di garis air, dan hal ini, dikombinasikan dengan ukuran hulu ledak yang besar, mempunyai potensi masuknya air secara signifikan dan masalah pengendalian kerusakan,” kata Munro Anderson, kepala operasi di risiko perang laut dan spesialis asuransi Vessel Protect, bagian dari Penjaminan Pena.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement