“Ini adalah pengakuan atas kegagalan keadilan yang sangat besar di bawah rezim darurat militer Zia,” kata Yousuf Nazar, komentator politik yang berbasis di London dan pembantu dekat mendiang Benazir Bhutto, putri Zulfikar Ali Bhutto. PM Benazir Bhutto dibunuh pada 2007.
Kelompok hak asasi manusia mengatakan 11 tahun kediktatoran Haq ditandai dengan serangan terhadap demokrasi, penganiayaan dan pemenjaraan pekerja PPP, serta hukuman cambuk di depan umum terhadap lawan dan pengkritiknya.
Nazar mengatakan rezim tersebut juga mendorong negara Muslim konservatif tersebut ke dalam ekstremisme dan militansi dengan mendukung dan mendukung kelompok-kelompok militan untuk melakukan perang proksi AS melawan Uni Soviet di Afghanistan.
“Hal ini menghasilkan tingkat dukungan dan perlindungan terhadap ekstremis agama yang belum pernah terjadi sebelumnya di tingkat negara bagian,” katanya.
(Susi Susanti)