JAKARTA - Suasana lengang cenderung sepi masih terpantau di sekitar lokasi lobby parkir mobil tower Topaz Apartemen Teluk Intan, Jakarta Utara pada Selasa (12/4/2024).
Hari ini merupakan hari keempat setelah empat orang yang masih satu keluarga nekat terjun dari roof top apartemen tersebut.
Menurut hasil pengamatan MNC Portal di lokasi sudah tidak ada lagi petugas security yang berjaga di sekitar lokasi jatuhnya empat orang tersebut.
Meski demikian garis polisi masih membentang di area sekitar lokasi terjatuhnya ke-empat orang tersebut.
Tampak sejumlah karangan bunga kecil dan sejumlah buah segar serta air mineral cup diletakkan oleh warga apartemen di lokasi sekitar garis polisi.
Selain itu adapula dupa yang dipasang beberapa waktu lalu. Pasalnya menurut salah satu warga kebanyakan penghuni tower Topaz Apartemen Teluk Intan kebanyakan beragama Budha.
Bahkan terdapat sebuah klenteng di lantai 22 atau roof top dari tower Topaz Apartemen Teluk Intan tersebut yang biasa digunakan oleh penghuni apartemen untuk sembahyang.
Empat orang yang nekat melakukan bunuh diri tersebut terdiri dari pasangan suami istri yakni EA (50) dan AIL serta dua orang anaknya yakni remaja perempuan berinisial JL (15) dan anak laki-laki berinisial JWA (13).
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Kapolsek Metro Penjaringan, Kompol Agus Ady Wijaya mengungkapkan ada gelagat akan melakukan aksi bunuh diri dari empat orang yang masih satu anggota keluarga dari sebuah apartemen di Penjaringan Jakarta Utara pada Sabtu (9/3/2024).
Ady Wijaya menyebutkan gelagat tersebut terlihat dari kamera pengintai atau Closed Circuit Television (CCTV) yang ada di apartemen tersebut.
"Adegan seperti mencium kening, mengumpulkan semua handphone, hingga menuju roof top lantai 21 apartemen tersebut terekam CCTV," kata Ady Wijaya, Minggu (10/3/2024) ketika dikonfirmasi.
Ady Wijaya menjelaskan tidak ada saksi mata yang melihat keempat nya menaiki roof top apartemen tersebut.
"CCTV menunjukkan para korban ini datang bersama, naik lift bersama, di lift EA menciumi para korban lain, A mengumpulkan HP para korban di tasnya, sampai keluar lift bersama. Diatas rooftop tidak ada saksi lain atau orang lain. Dan disambung lagi CCTV terlihat jatuh bersamaan," jelas Ady Wijaya.
Meskipun demikian kondisi tangan terikat terekam kamera pengintai.
"Fakta dari hasil rekaman CCTV demikian pak. Untuk kondisi mengikat tangan bersama terlihat dari post mortem jenazah saat sudah terjatuh di bawah," jelasnya.
Dari rekaman CCTV yang sudah beredar di kalangan penghuni apartemen terlihat jelas tubuh dari keempat orang keluarga tersebut jatuh bersamaan di bagian tengah parkiran mobil lobby Topaz Apartemen Tekuk Intan.
Saat terjatuh dari ketinggian kurang lebih ratusan meter tersebut jenazah korban sempat memantul satu kali. Dalam rekaman CCTV yang terlihat jelas hanya dua tubuh saja.
(Khafid Mardiyansyah)