Geng-geng ini menyerang penjara utama untuk membantu ribuan narapidana melarikan diri, serta menargetkan kantor polisi, bandara internasional ibu kota, dan pelabuhannya.
Port-au-Prince dan wilayah sekitarnya berada dalam keadaan darurat selama sebulan, sementara jam malam telah diperpanjang.
Kepala Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau WFP di Haiti, Jean-Martin Bauer, mengatakan pada Senin (12/3/2024) bahwa lebih dari 360.000 orang kini telah mengungsi.
“Kami juga melihat adanya gangguan pada arus barang, dan hal ini berdampak besar pada pasar pangan di Port-au-Prince,” kata Bauer, seraya menambahkan bahwa barang-barang saat ini tidak dapat masuk ke Haiti melalui darat, laut atau udara.
Negara ini sudah menghadapi masalah kekurangan gizi dan ada kekhawatiran serius bahwa masalah ini akan menjadi jauh lebih buruk.
(Susi Susanti)