3 Fakta Dermaga Gaza yang akan Dibangun Amerika Serikat

Maria Regina Sekar Arum, Jurnalis
Rabu 13 Maret 2024 17:05 WIB
3 fakta dermaga Gaza yang akan dibangun Amerika Serikat (Foto: US Central Command)
Share :

GAZA - Pasukan Amerika Serikat (AS) sedang membangun dermaga sementara di lepas pantai Gaza untuk memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan dalam skala besar. Hal ini diumumkan Presiden AS Joe Biden dalam pidato kenegaraannya sekaligus memperingatkan bencana kelaparan yang meluas di antara 2,3 juta warga Palestina di wilayah tersebut.

"Hampir dua juta Warga Palestina dibom atau terpaksa mengungsi, rumah mereka hancur, lingkungan hancur, kota hancur, keluarga tanpa makanan, air, obat-obatan. Ini memilukan,” kata Biden, mengumumkan bahwa Amerika Serikat memimpin respons kemanusiaan.

Mengutip The Guardian, Gedung Putih menjelaskan bahwa keputusan untuk membuka jalur laut untuk bantuan ke Gaza berasal dari rasa frustasi terhadap apa yang dilihat Washington sebagai hambatan Israel terhadap pengiriman bantuan skala besar melalui darat.

Namun, sistem ini akan memakan waktu beberapa minggu untuk diterapkan, yang menimbulkan risiko bahwa bantuan yang diberikan terlalu sedikit dan terlambat.

Meskipun para ahli bantuan melihat langkah ini sebagai langkah positif ke arah yang benar, mereka mengatakan hal itu kurang efektif untuk menyalurkan bantuan ke Gaza dibandingkan cara AS menggunakan pengaruhnya untuk membuat pemerintahan Benjamin Netanyahu membuka lebih banyak lahan untuk kegiatan bantuan kemanusiaan.

Dermaga sementara sedang dibangun oleh insinyur militer AS yang beroperasi dari kapal di lepas pantai pelabuhan tua Kota Gaza di daerah Rimal, kata sumber bantuan.

Pasukan AS tidak harus pergi ke darat, tetapi dapat membangun dermaga terapung dari kapal lepas pantai, menurut pejabat AS. Pengiriman bantuan akan dikirim dari pelabuhan Larnaca di Siprus, yang akan menjadi pusat bantuan utama.

Lalu apa saja fakta dermaga Gaza yang akan dibangun Amerika Serikat? Berikut 3 fakta tersebut dilansir berbagai sumber.

1. Memerintahkan pembangunan dermaga sementara di Gaza untuk bantuan kemanusiaan

Menurut PBS News Hour, pekan lalu AS mulai mengirimkan bantuan melalui udara ke Gaza. Namun, bantuan tersebut hanya memberikan bantuan dalam jumlah terbatas dan mungkin tidak menjangkau mereka yang membutuhkan.

Dalam pidatonya, Biden mengarahkan militer untuk membangun dermaga sementara di pantai Gaza “yang dapat menerima kapal-kapal besar yang membawa makanan, air, obat-obatan dan tempat berlindung sementara”.

Biden mengatakan dermaga itu akan “memungkinkan peningkatan besar-besaran jumlah bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza setiap hari”.

2. Pembangunan 60 hari

Melansir BBC, PBB telah memperingatkan bahwa kelaparan di Jalur Gaza “hampir tidak bisa dihindari” dan anak-anak sekarat karena kelaparan. Amerika Serikat dan Yordania mengirim lebih dari 11.500 jenis makanan ke dalam pesawat, termasuk beras, tepung, pasta, dan makanan kaleng kata militer AS.

Menyalurkan bantuan melalui darat dan udara terbukti sulit dan berbahaya. Program Pangan Dunia harus berhenti mengirim barang melalui darat setelah konvoi mereka diserang dan dijarah. Dan dilaporkan bahwa lima orang tewas ketika paket bantuan jatuh ketika parasut gagal dipasang dengan benar.

Kapal AS berangkat "kurang dari 36 jam" setelah pengumuman Biden, kata Komando Pusat AS. Mereka membawa "peralatan pertama ke Gaza untuk membangun dermaga sementara untuk mengirimkan pasokan kemanusiaan yang penting," lanjut pernyataan itu.

Pentagon mengatakan pembangunan dermaga bisa memakan waktu hingga 60 hari dengan bantuan 1.000 tentara, tidak seorang pun ingin mendarat.

3. Dirakit seperti Lego

Berdasarkan PBS News Hour, Brigade Transportasi ke-7, yang berbasis di Pangkalan Gabungan Langley-Eustis, Virginia, telah mulai merakit peralatan dan kapal yang disebut Joint Logistics Over The Shore (JLOTS).

Ini seperti sistem LEGO raksasa satu set. Strip baja sepanjang 40 kaki (12 meter) yang dapat dikunci menjadi satu untuk membentuk tiang dan tanggul. Panjang jalan tersebut 1.800 kaki (hampir 550 meter) dan lebar dua jalur.

Dan dalam beberapa hari mendatang, pasukan AS akan mulai memuat pasokan ke kapal komando angkatan laut yang besar. Peralatan tersebut mencakup potongan baja dan kapal tunda kecil untuk membantu memindahkan kargo ke tempatnya.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya