Petugas Medis Gaza Dipaksa Telanjang hingga Dipukuli Pasukan Israel Usai Penggerebekan di RS

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 13 Maret 2024 07:53 WIB
Petugas medis Gaza dipaksa telanjang dan dipukuli pasukan Israel usai penggerebekan di RS (Foto: BBC)
Share :

GAZA – Staf medis Palestina di Gaza mengatakan kepada BBC bahwa mereka ditutup matanya, ditahan, dipaksa telanjang dan berulang kali dipukuli oleh tentara Israel setelah penggerebekan di rumah sakit (RS) tempat mereka bekerja pada bulan lalu.

Ahmed Abu Sabha, seorang dokter di rumah sakit Nasser, menggambarkan bagaimana ia ditahan selama seminggu, di mana, katanya, anjing-anjing yang diberangus diberangus dan tangannya dipatahkan oleh seorang tentara Israel.

Dr Abu Sabha, dokter baru berusia 26 tahun dan tenaga medis sukarelawan di Nasser, menggambarkan beberapa elemen perlakuan yang diterimanya selama dalam tahanan sebagai penyiksaan, seperti membuat tahanan berdiri berjam-jam tanpa istirahat. Dia mengatakan hukuman lain yang diberikan kepada tahanan termasuk disuruh tengkurap dalam waktu lama dan menunda makan.

Dr Abu Sabha mengatakan dia ditahan dan dipukuli oleh pasukan Israel setelah penggerebekan di Rumah Sakit Nasser.

Penuturannya sangat mirip dengan dua petugas medis lainnya yang tidak ingin disebutkan namanya karena takut akan pembalasan.

Mereka mengatakan kepada BBC bahwa mereka dihina, dipukuli, disiram air dingin, dan dipaksa berlutut dalam posisi tidak nyaman selama berjam-jam. Mereka mengaku ditahan selama berhari-hari sebelum dibebaskan.

BBC memberikan rincian tuduhan mereka kepada Pasukan Pertahanan Israel (IDF). Mereka tidak menanggapi secara langsung pertanyaan tentang akun-akun tersebut, atau menyangkal klaim spesifik mengenai penganiayaan. Namun mereka membantah bahwa staf medis terluka selama operasi mereka.

Mereka mengatakan bahwa setiap pelecehan terhadap tahanan bertentangan dengan perintah IDF dan oleh karena itu dilarang keras.

IDF diketahui menggerebek rumah sakit di kota Khan Younis di Gaza selatan yang merupakan salah satu dari sedikit rumah sakit di Jalur Gaza yang masih berfungsi pada 15 Februari lalu, dan mengatakan bahwa intelijen mengindikasikan bahwa rumah sakit tersebut menampung agen Hamas.

Mereka juga mengatakan bahwa sandera Israel yang disandera oleh Hamas pada tanggal 7 Oktober telah ditahan di sana dan beberapa sandera sendiri secara terbuka mengatakan bahwa mereka ditahan di Nasser. Hamas membantah bahwa pejuangnya beroperasi di dalam fasilitas medis.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya