Petugas Medis Gaza Dipaksa Telanjang hingga Dipukuli Pasukan Israel Usai Penggerebekan di RS

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 13 Maret 2024 07:53 WIB
Petugas medis Gaza dipaksa telanjang dan dipukuli pasukan Israel usai penggerebekan di RS (Foto: BBC)
Share :

Rekaman yang direkam secara diam-diam di rumah sakit pada 16 Februari lalu, hari ketika petugas medis ditahan, dibagikan kepada BBC.

Video tersebut menunjukkan sederet pria yang mengenakan pakaian dalam di depan gedung darurat rumah sakit, berlutut dengan tangan di belakang kepala. Jubah medis tergeletak di depan beberapa dari mereka.

"Siapa pun yang mencoba menggerakkan kepalanya atau melakukan gerakan apa pun akan tertembak," kata manajer umum rumah sakit, Dr Atef Al-Hout, kepada BBC.

"Mereka meninggalkan mereka selama sekitar dua jam dalam posisi yang memalukan,” lanjutnya.

Menanggapi hal ini IDF mengatakan selama proses penangkapan, anggota Hamas yang ditangkap sering kali perlu menyerahkan pakaiannya agar pakaiannya dapat digeledah

"Biasanya, selama proses penangkapan, tersangka teroris sering kali perlu menyerahkan pakaiannya agar pakaiannya dapat digeledah dan untuk memastikan bahwa mereka tidak menyembunyikan rompi peledak atau persenjataan lainnya,” terang IDF kepada BBC.

“Pakaian tidak segera dikembalikan kepada para tahanan, karena ada kecurigaan bahwa mereka mungkin menyembunyikan alat-alat yang dapat digunakan untuk tujuan permusuhan (seperti pisau). Para tahanan diberikan kembali pakaian mereka jika memungkinkan,” lanjutnya.

Staf medis mengatakan bahwa mereka kemudian dibawa ke gedung rumah sakit, dipukuli, dan kemudian diangkut ke fasilitas penahanan, semuanya dalam keadaan telanjang.

Seorang pakar hukum humaniter mengatakan rekaman dan kesaksian staf medis yang diwawancarai BBC sangat memprihatinkan. Dia mengatakan beberapa laporan yang diberikan kepada BBC sangat jelas masuk dalam kategori perlakuan kejam dan tidak manusiawi.

Dr Lawrence Hill-Cawthorne, salah satu direktur Pusat Hukum Internasional di Universitas Bristol, mengatakan kondisi ini bertentangan dengan apa yang sejak lama menjadi gagasan mendasar dalam undang-undang yang berlaku dalam konflik bersenjata, yaitu bahwa rumah sakit dan staf medis dilindungi.

“Fakta bahwa mereka memperlakukan warga negara pihak musuh tidak boleh melemahkan perlindungan mereka,” katanya.

BBC telah menyelidiki kisah rumah sakit tersebut selama beberapa minggu, berbicara dengan dokter, perawat, apoteker, dan pengungsi yang berkemah di halaman. Tim BBC juga telah memeriksa ulang rincian di akun-akun ini.

Tim BBC diberi nama 49 personel medis Nasser yang dikatakan telah ditahan. Dari jumlah tersebut, 26 orang disebutkan namanya oleh berbagai sumber, termasuk petugas medis di lapangan, kementerian kesehatan yang dikelola Hamas, kelompok internasional, dan keluarga orang-orang yang hilang.

Ketiga petugas medis yang mengatakan mereka ditahan dan kemudian dibebaskan, belum pernah memberikan keterangan publik sebelumnya. Mereka termasuk Dr Abu Sabha, yang diwawancarai dua kali oleh BBC. Kisahnya tetap konsisten, dan BBC menguatkan bagian-bagian penting dari kisahnya secara independen.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya