RAFAH - Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina atau UNRWA mengatakan seorang anggota staf tewas dan 22 lainnya terluka ketika pasukan Israel menyerang pusat distribusi makanan di Rafah, di Jalur Gaza selatan.
Ketua UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan serangan terhadap fasilitas UNRWA menjadi hal yang lumrah karena secara terang-terangan mengabaikan hukum kemanusiaan internasional.
Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan serangan udara Israel itu menewaskan lima orang.
Rafah dipenuhi dengan sekitar 1,5 juta warga Palestina yang mencari perlindungan dari serangan darat Israel di tempat lain di Gaza.
Sekretaris Jenderal PBB telah memperingatkan bahwa ancaman serangan Israel terhadap kota tersebut dapat menjerumuskan masyarakat Gaza ke dalam lingkaran neraka yang lebih dalam.
Serangan pada Rabu (13/3/2024) dilaporkan terjadi di sisi timur pusat distribusi makanan UNRWA, yang berada di bagian timur Rafah.
Juru bicara UNRWA Juliette Touma mengatakan kepada BBC bahwa 60 orang diyakini bekerja di fasilitas tersebut, yang juga berfungsi sebagai gudang makanan dan persediaan penting lainnya.
“Kami tahu bahwa pasukan Israel-lah yang bertanggung jawab. Tim kami berada di lokasi dan mereka melaporkan kembali korban jiwa,” katanya.
Gambar setelah kejadian menunjukkan genangan darah di halaman luar gudang bercat biru-putih, dan genangan lain tepat di dalam pintu gedung, di samping kotak bantuan.