Gambar tersebut menunjukkan lahan dibajak habis-habisan, dan banyak bangunan di luar fasilitas tersebut rata dengan tanah atau terbakar.
“Saya tidak berhenti menangis sejak saya tiba di sini, pembantaian mengerikan dilakukan oleh pendudukan di sini,” kata Samir Basel, 43, berbicara kepada Reuters melalui aplikasi obrolan saat ia mengunjungi Al Shifa.
“Tempat ini hancur, bangunan-bangunan dibakar dan dihancurkan. Tempat ini perlu dibangun kembali, tidak ada lagi rumah sakit Shifa,” lanjutnya.
Israel mengatakan operasi di dalam Al Shifa dilakukan sambil mencegah kerugian terhadap warga sipil, pasien dan tim medis.
(Susi Susanti)