Apa Arti Intifada Palestina?

Maria Regina Sekar Arum, Jurnalis
Rabu 03 April 2024 16:35 WIB
Apa arti intifada Palestina? (Foto: Reuters)
Share :

PALESTINA - Intifada, salah satu dari dua pemberontakan Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang bertujuan untuk mengakhiri pendudukan Israel di wilayah tersebut dan mendirikan negara Palestina yang merdeka.

Melansir Britannica, Intifada pertama dimulai pada bulan Desember 1987 dan berakhir dengan penandatanganan perjanjian pada bulan September 1993 untuk sebuah perjanjian Pertama, Perjanjian Oslo yang menjadi kerangka perundingan perdamaian antara Israel dan Palestina. Intifada kedua, terkadang disebut intifada Al-Aqsa, dimulai pada bulan September 2000.

Meskipun tidak ada peristiwa yang menandai berakhirnya, sebagian besar analis sepakat bahwa intifada tersebut berakhir pada akhir tahun 2005. Kedua pemberontakan tersebut mengakibatkan kematian lebih dari 5.000 orang. warga negara Palestina. dan sekitar 1.400 warga Israel.

Alasan langsung terjadinya intifada pertama adalah pengambilalihan Israel yang semakin intensif dan pendirian pemukiman di Tepi Barat dan Gaza setelah kemenangan pemilu partai sayap kanan Likud pada tahun 1977, peningkatan penindasan Israel sebagai respons terhadap meningkatnya protes Palestina setelah invasi Israel ke Lebanon pada tahun 1982, munculnya kelompok aktivis lokal Palestina yang baru untuk menantang kepemimpinan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), sebuah proses yang dibantu oleh upaya Israel untuk mengekang aktivisme politik dan memutuskan hubungan PLO dengan wilayah-wilayah pendudukan pada awal tahun 1980-an, dan munculnya kubu perdamaian yang kuat di pihak Israel sebagai respons terhadap invasi ke Lebanon, yang menurut banyak warga Palestina membuka jalan bagi perubahan kebijakan Israel.

Namun, ketika PLO beralih ke pragmatisme, organisasi baru Hamas bergerak ke arah yang berlawanan dan menyajikan visi negara Islam di seluruh wilayah bersejarah Palestina. Hamas menolak perjanjian Oslo dan, dalam upaya untuk menghambat negosiasi perdamaian, melakukan serangkaian serangan bunuh diri terhadap sasaran Israel.

Pada saat yang sama, Israel terus membangun permukiman di wilayah pendudukan, dan Palestina membawa senjata dan peningkatan keamanan, kekuatan yang melanggar ketentuan Perjanjian Oslo. Akibatnya, perundingan gagal pada tahun 2000 di tengah rasa frustasi dan gelombang saling tuduh di kedua belah pihak.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya