YERUSALEM - Iran meluncurkan segerombolan drone peledak dan menembakkan rudal ke Israel pada Sabtu, (13/4/2024) malam dalam serangan langsung pertamanya ke wilayah Israel, yang berisiko meningkatkan eskalasi besar ketika Amerika Serikat (AS) berjanji memberikan dukungan "kuat" kepada Israel.
Sirene meraung-raung dan wartawan Reuters di Israel mengatakan mereka mendengar bunyi hantaman dan ledakan dari kejauhan, yang oleh media lokal disebut sebagai intersepsi udara terhadap drone yang meledak. Pihak berwenang mengatakan seorang gadis berusia 7 tahun terluka parah.
Juru Bicara Militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan Iran meluncurkan puluhan rudal darat ke Israel, sebagian besar dicegat di luar perbatasan Israel. Itu termasuk lebih dari 10 rudal jelajah, katanya.
Salvo Iran sejauh ini berjumlah lebih dari 200 drone dan rudal, kata Hagari, dan telah menyebabkan kerusakan ringan pada satu fasilitas militer Israel. Dia mengatakan pertempuran belum berakhir, dan pasukan Israel masih mencegat ancaman yang datang.
TV Channel 12 Israel mengutip seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan akan ada “respon signifikan” terhadap serangan itu.
Iran telah bersumpah akan melakukan pembalasan atas apa yang mereka sebut sebagai serangan Israel terhadap konsulatnya di Damaskus pada 1 April yang menewaskan tujuh petugas Garda Revolusi termasuk dua komandan senior dan mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan hukuman atas “kejahatan Israel”. Israel tidak membenarkan atau membantah bertanggung jawab atas serangan konsulat tersebut.
“Jika rezim Israel melakukan kesalahan lagi, tanggapan Iran akan jauh lebih parah,” kata misi Iran untuk PBB, seraya memperingatkan AS untuk “menjauhinya”. Namun, mereka juga mengatakan Iran kini "menganggap masalah tersebut sudah selesai".