5 Negara Timur Tengah dengan Kekuatan Militer yang Tidak Tertandingi

Rachel Eirene Nugroho , Jurnalis
Rabu 17 April 2024 14:35 WIB
5 negara Timur Tengah dengan kekuatan militer tidak tertandingi (Foto: AP)
Share :

ISRAEL - Pada tanggal 7 Oktober 2023, terjadi eskalasi krisis Palestina-Israel disertai dengan peningkatan ketegangan regional. Amerika Serikat (AS) mengerahkan dua kelompok penyerang kapal induk, ribuan Marinir, pesawat tambahan, dan setidaknya satu kapal selam bersenjata rudal jelajah Tomahawk ke wilayah lokal.

Eskalasi ini dilengkapi oleh Washington dengan ancaman terhadap kekuatan militer regional Iran, yang merupakan musuh bebuyutan Israel. Washington juga mengancam Republik Islam dengan tindakan segera terhadap tindakan provokatif yang dilakukan Teheran atau proksinya selama serangkaian serangan terhadap pasukan AS di Suriah dan Irak.

Dilansir dari Sputnik, para pejabat Iran berpendapat berbeda tentang sumber ketegangan, mengecam AS karena memicu krisis regional dan menegaaskan Israel akan runtuh tanpa bantuan AS.

Selain itu, Iran memperingatkan pada Jumat (12/4/2024) bahwa perluasan intensitas perang terhadap warga sipil Gaza adalah pernyataan yang tidak masuk akal. Di sisi lain, Teheran menolak retorika AS mengenai serangan proksi Iran terhadap pasukan AS di Irak dan Suriah, dengan menyatakan bahwa pihaknya tidak terlibat dalam tindakan apa pun yang dilakukan AS.

Berikut 5 negara Timur Tengah dengan kekuatan militer yang tidak tertandingi dilansir berbagai sumber:

1. Arab Saudi

Dari lima kekuatan militer teratas di Timur Tengah, kerajaan Arab Saudi menempati peringkat kelima dalam Peringkat Kekuatan Militer Global, dan peringkat ke-22 secara keseluruhan. Dengan anggaran militer sebesar USD69,1 miliar pada tahun 2023, negara ini secara konsisten berada di peringkat sepuluh besar negara di dunia dalam hal anggaran militer terbesar. Ini terjadi juga pada tahun 2022, ketika negara tersebut berada di peringkat kelima.

Angkatan Bersenjata Saudi memiliki 257.000 tentara aktif, termasuk 75.000 di Angkatan Darat, 40.500 di Angkatan Laut, termasuk 10.000 marinir elit, 25.000 di Angkatan Udara, 16.000 di Pertahanan Udara, dan 2.500 di Pasukan Rudal Strategis.

Sebagian besar peralatan militer kerajaan Arab Saudi berasal dari AS (hampir 80 persen), dengan Perancis dan Spanyol menyumbang sebagian besar (masing-masing 6,4 persen dan 4,9 persen). Mengutip dari Sputnik, Tank Abrams dan kendaraan tempur Bradley, helikopter serang Apache, sistem rudal Patriot, dan sistem canggih lainnya dari AS termasuk dalam peralatan ini.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya