Perang Gaza Guncang Kampus-Kampus AS, Puluhan Orang Ditangkap saat Demo di Universtas Yale dan Columbia

Protes "perkemahan" juga bermunculan di universitas-universitas lain di seluruh negeri, termasuk Universitas Michigan, Institut Teknologi Massachusetts, Emerson College dan Tufts.

Mahasiswa dari kedua belah pihak mengatakan telah terjadi peningkatan insiden antisemit dan Islamofobia.

Di New York, polisi kota dipanggil ke kampus Columbia minggu lalu dan menangkap puluhan pengunjuk rasa yang juga menyerukan divestasi.

Putri politisi Minnesota Ilhan Omar termasuk di antara mereka yang ditangkap dan dituduh melanggar peraturan keamanan.

Demonstrasi tersebut, yang juga melibatkan mahasiswa yang berkemah di halaman kampus, bertepatan dengan perjalanan Presiden Columbia University, Minouche Shafik ke Capitol Hill untuk memberikan kesaksian di depan komite kongres mengenai upaya universitas tersebut untuk mengatasi antisemitisme.

Menurut pernyataan dari Dr Shafik, kampusnya mengadakan kelas secara virtual pada Senin (22/4/2024), awal hari raya Paskah Yahudi, yang menyoroti contoh-contoh perilaku yang mengintimidasi dan melecehkan, termasuk antisemitisme.

Mahasiswa yang tidak tinggal di kampus diimbau menjauh.

Dalam pernyataan pada Senin (22/4/2024), Dr Shafik mengatakan ketegangan di kampus telah dieksploitasi dan diperkuat oleh individu-individu yang tidak berafiliasi dengan Columbia yang datang ke kampus untuk mengejar agenda mereka sendiri.

Sebuah kelompok kerja telah dibentuk untuk mencoba membawa krisis ini ke sebuah resolusi.

Media AS sebelumnya melaporkan bahwa seorang rabi yang terkait dengan universitas tersebut telah mengirim pesan kepada 300 mahasiswa Yahudi yang menasihati mereka untuk menjauh dari kampus sampai situasi membaik secara dramatis.

Pihak administrasi universitas, termasuk Dr Shafik, berada di bawah tekanan yang semakin besar untuk menyelesaikan situasi ini.

(Susi Susanti)