Ancaman Kelaparan Sangat Tinggi di Gaza, Terutama di Wilayah Utara

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 24 April 2024 11:46 WIB
Ancaman kelaparan sangat tinggi di Gaza, terutama di wilayah utara (Foto: Reuters)
Share :

WASHINGTON - Meski Israel telah mengambil langkah-langkah signifikan dalam beberapa pekan terakhir untuk mengizinkan bantuan masuk ke Gaza, namun masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan karena risiko kelaparan di wilayah kantong tersebut sangat tinggi.

Utusan khusus Amerika Serikat (AS) untuk masalah kemanusiaan David Satterfield menolak mengatakan apakah Washington puas dengan tindakan Israel, beberapa minggu setelah Presiden AS Joe Biden menuntut tindakan untuk meringankan krisis kemanusiaan di Gaza, dengan mengatakan dukungan AS terhadap sekutu dekat Israel dapat diberikan jika mereka tidak menerapkan serangkaian langkah-langkah yang spesifik, konkrit, dan terukur.

“Israel telah mengambil langkah signifikan dalam dua setengah minggu terakhir ini,” kata Satterfield kepada wartawan, dikutip Reuters.

“Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Namun kemajuan telah dicapai,” lanjutnya.

Dia mengatakan risiko kelaparan di seluruh Gaza yang hancur akibat perang, terutama di bagian utara, sangat tinggi. Karena itu dia menyerukan lebih banyak upaya untuk memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan di wilayah Palestina yang kecil dan padat penduduknya.

PBB telah lama mengeluhkan hambatan dalam mendapatkan bantuan dan mendistribusikannya ke seluruh Gaza dalam enam bulan sejak Israel memulai serangan udara dan darat terhadap kelompok militan Islam Hamas yang berkuasa di Gaza.

Kampanye militer Israel telah mengurangi sebagian besar wilayah berpenduduk 2,3 juta orang menjadi gurun dengan bencana kemanusiaan yang terus berlanjut sejak Oktober, ketika Hamas memicu perang dengan menyerbu ke Israel selatan.

Kepala badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA), Philippe Lazzarini, mengatakan pada Selasa (23/4/2024) bahwa jumlah rata-rata harian truk yang memasuki Gaza selama bulan April adalah 200 dan puncaknya terjadi pada Senin (22/4/2024) sebanyak 316 truk.

“Kami selalu menekankan bahwa kita berada dalam situasi yang disebabkan oleh manusia dan hal ini hanya dapat diatasi melalui kemauan dan keputusan politik, dan beberapa hari terakhir menunjukkan bahwa hal ini mungkin terjadi,” katanya kepada wartawan.

“Semakin kita mempertahankan hal ini, semakin besar dampak positifnya,” lanjutnya.

Saat ini juga ada fokus pada pengumpulan sampah, tambahnya, terutama di bagian selatan Gaza, dalam upaya untuk menghindari wabah penyakit ketika cuaca semakin panas.

UNRWA digambarkan oleh para pejabat tinggi PBB sebagai tulang punggung operasi bantuan di Gaza. Namun awal tahun ini, Israel menuduh 12 staf UNRWA ikut serta dalam serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober yang memicu perang Gaza. Tuduhan Israel menyebabkan 16 negara menghentikan sementara atau menangguhkan pendanaan sebesar USD450 juta untuk UNRWA.

Lazzarini mengatakan UNRWA saat ini memiliki dana yang cukup untuk membiayai operasi hingga Juni. Namun, pendanaan dari AS yakni donor terbesar UNRWA sebesar USD300 juta hingga USD400 juta per tahun, telah ditangguhkan oleh Kongres AS setidaknya hingga Maret 2025.

“Jika penangguhan ini berlangsung lama, hal ini akan berdampak berkelanjutan pada badan tersebut. Jika ini adalah penghentian sementara, saya yakin kita dapat menemukan solusi sementara dengan adanya bantuan dari beberapa donor,” kata Lazzarini.

Dia juga mengatakan ada solidaritas akar rumput yang luar biasa dengan UNRWA, yang telah mengumpulkan USD100 juta dari sumbangan publik online dalam enam bulan terakhir.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya