Di Kenya, Presiden William Ruto telah memerintahkan tentara untuk membantu operasi penyelamatan, ketika hujan deras mengguyur sebagian besar wilayah negara itu, termasuk ibu kota, Nairobi, di mana rumah-rumah di beberapa daerah kumuh tersapu, beserta perabotan dan barang-barang lainnya.
Palang Merah mengatakan lebih dari 10 orang telah meninggal di Kenya minggu ini, sehingga jumlah kematian mencapai sedikitnya 45 orang sejak Maret lalu.
Di Burundi, hujan lebat telah menyebabkan hampir 100.000 orang mengungsi.
Chris Fawkes dari BBC Weather mengatakan salah satu penyebab hujan terbesar adalah Indian Ocean Dipole (IOD).
IOD sering disebut El Nino India karena kemiripannya dengan padanannya di Pasifik, mengacu pada perbedaan suhu permukaan laut di wilayah berlawanan di Samudera Hindia.
Selama fase positif, perairan di bagian barat Samudera Hindia jauh lebih hangat dari biasanya dan hal ini dapat menyebabkan hujan lebat terlepas dari El Niño.
Namun, jika IOD positif dan El Niño terjadi pada waktu yang sama, seperti yang terjadi tahun lalu, hujan di Afrika Timur bisa menjadi ekstrem.
Salah satu pola IOD positif terkuat yang pernah tercatat terjadi bersamaan dengan salah satu pola El Niño terkuat pada tahun 1997 dan 1998, dengan dilaporkan adanya banjir besar. Hal ini menyebabkan lebih dari 6.000 kematian di lima negara di kawasan ini.
(Susi Susanti)