"Roda 2 harus diangkat. Saya tadi memberi Rp25.000. Kalau motor kecil bayar jasa mereka Rp25.000 dan motor besar Rp35.000," kata Nirelfiyanti kepada MNC Portal Indonesia.
Menurutnya, para pengendara roda 2 terpaksa menggunakan jasa tersebut, lantaran tidak ada akses jalan alternatif lain yang harus dilalui.
"Tadi saya lewat disana pukul 17.00 wib. Daripada terjebak berjam-jam disana, saya lihat semua pengendara roda 2 minta bantuan orang-orang itu (pengangkat motor)," katanya.
Sementara kepala Desa Lolozaria, Kersmis Sarumaha mengatakan, jalan ini merupakan rawan longsor dan pada tahun sebelumnya juga telah terjadi hal yang sama. Namun, kata dia, penanganan yang dilakukan hanya sebatas memberi jalan darurat yang terbuat dari batang kepala.
BACA JUGA: