GAZA - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan melancarkan invasi ke kota Rafah di Gaza selatan terlepas dari pembicaraan gencatan senjata dengan Hamas.
Netanyahu bersikeras bahwa perang akan terus berlanjut sampai Israel mencapai semua tujuannya di Rafah.
“Gagasan bahwa kita akan menghentikan perang sebelum mencapai semua tujuannya adalah mustahil,” katanya, dikutip BBC.
“Kami akan memasuki Rafah dan kami akan menghilangkan batalion Hamas di sana dengan atau tanpa kesepakatan, untuk mencapai kemenangan total,” tulis sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor Netanyahu.
Hal ini terjadi di tengah upaya yang sedang berlangsung untuk mencoba mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata dan pembebasan sandera.
Namun pada pertemuan keluarga sandera, Netanyahu mengatakan dia akan menyerang dengan atau tanpa kesepakatan.
Komentarnya menyusul peringatan baru Amerika Serikat (AS) terhadap invasi Rafah kecuali warga sipil dilindungi dengan baik.
Gedung Putih dalam sebuha pernyataan mengatakan dalam panggilan telepon dengan Netanyahu pada Minggu (28/4/2024), Presiden AS Joe Biden menegaskan kembali posisinya yang jelas mengenai Rafah. Biden sebelumnya menggambarkan invasi ke Rafah sebagai “garis merah”.