“Meskipun demikian, kami tetap berkomitmen untuk bekerja secara konstruktif dengan mitra Palestina kami!,” katanya di X, dikutip Reuters.
“Protes dan dialog damai selalu ada tempatnya,” lanjutnya.
Sebelum kejadian, mahasiswa Palestina memposting pesan di Facebook yang menyerukan protes terhadap kehadiran perwakilan Jerman atas dukungan negaranya terhadap Israel selama perang dengan Gaza.
Seperti diketahui, kekerasan di Tepi Barat yang telah meningkat sebelum perang Gaza, telah berkobar seiring dengan meningkatnya serangan Israel dan serangan jalanan oleh warga Palestina. Catatan Kementerian Kesehatan Palestina menunjukkan pasukan atau pemukim Israel telah membunuh sedikitnya 460 warga Palestina sejak 7 Oktober.
Israel merebut Tepi Barat dalam perang Timur Tengah tahun 1967 dan wilayah tersebut berada di bawah pendudukan militer sejak saat itu, sementara permukiman Israel secara bertahap diperluas. Palestina membayangkan Tepi Barat sebagai bagian dari negara merdeka di masa depan, termasuk Gaza dan Yerusalem Timur.
(Susi Susanti)