Lebanon Ketar-ketir, Israel Intensifkan Serangan ke Hizbullah

Susi Susanti, Jurnalis
Selasa 14 Mei 2024 13:23 WIB
Lebanon ketar-ketir, Israel intensifkan serangan ke Rafah (Foto: The New Arab)
Share :

Namun, masih belum jelas apa dampak dari peningkatan kampanye Israel, dan apakah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akan mampu berperang di dua front secara bersamaan, seiring perang melawan Hamas di Gaza yang terus berlanjut.

Konflik yang lebih luas juga akan berdampak buruk bagi Israel. Hizbullah yang didukung Iran dan telah lama dianggap oleh Israel sebagai musuh yang jauh lebih tangguh daripada Hamas memiliki persenjataan yang mencakup rudal berpemandu presisi yang mampu menyerang jauh ke dalam wilayah Israel.

“Menteri pertahanan [Israel] telah mengatakan, Kami akan mengembalikan Lebanon ke Zaman Batu' [jika terjadi perang dengan Hizbullah]. [Tetapi] kita bertetangga, apa pun yang terjadi, secara geografis, dan menurut saya dia tidak menginginkan negara di Zaman Batu berada di samping negaranya. [Karena] itu berarti dia akan mendapat masalah juga,” kata Bou Habib.

“Saya pikir kata-kata ini, yang disampaikan oleh banyak duta besar [Barat], ditujukan untuk konsumsi dalam negeri, bukan untuk kita,” lanjutnya.

Komentar Bou Habib muncul pada akhir minggu yang penuh kekerasan di kedua sisi perbatasan.

Serangan Israel menewaskan sedikitnya tujuh orang di Lebanon selatan, termasuk dua pejuang Hizbullah dan seorang teknisi yang sedang memperbaiki menara telepon, menurut pihak berwenang setempat. Di Israel, IDF mengatakan serangan Hizbullah menewaskan tiga tentaranya di bagian utara negara itu.

Sejak Oktober, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 350 orang di Lebanon, sebagian besar adalah pejuang Hizbullah dan kelompok sekutunya, tetapi juga lebih dari 50 warga sipil. Di Israel, serangan dari Lebanon telah menewaskan lebih dari 20 orang, termasuk sedikitnya selusin tentara.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya