Terkejut dengan Eskalasi Pertempuran di Rafah, Sekjen PBB: Warga Sipil Harus Dihormati dan Dilindungi

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 15 Mei 2024 06:04 WIB
Terkejut dengan eskalasi pertempuran di Rafah, Sekjen PBB tegaskan warga sipil harus dihormati dan dilindungi (Foto: Reuters)
Share :

RAFAH - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres terkejut dengan eskalasi Israel di dan sekitar Rafah dan penembakan roket tanpa pandang bulu oleh Hamas di sana.

“Warga sipil harus dihormati dan dilindungi setiap saat, di Rafah dan di tempat lain di Gaza. Bagi masyarakat di Gaza, tidak ada tempat yang aman saat ini,” kata juru bicara Stephane Dujarric, dikutip Reuters.

Dia menambahkan bahwa Guterres kembali menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera.

Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengatakan pada Selasa (14/5/2024) bahwa Mesir harus ‘dibujuk’ untuk membuka kembali perbatasan Rafah untuk memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan internasional ke Gaza.

Komentarnya memicu kemarahan dari Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry yang mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perebutan perbatasan Rafah oleh Israel dan operasi militernya di wilayah tersebut merupakan hambatan utama bagi bantuan untuk memasuki Gaza.

UNRWA, badan bantuan utama PBB di Gaza, memperkirakan sekitar 450.000 orang telah meninggalkan Rafah sejak 6 Mei lalu.

PBB menegaskan perang telah mendorong sebagian besar penduduk Gaza ke ambang kelaparan, dan telah menghancurkan fasilitas medis di sana, di mana rumah sakit (RS). Jika pun RS bisa berfungsi, kehabisan bahan bakar untuk menggerakkan generator dan pasokan penting lainnya.

Pengadilan Dunia, juga dikenal sebagai Mahkamah Internasional (ICJ), mengatakan pihaknya akan mengadakan sidang pada Kamis (16/5/2024) dan Jumat (17/5/2024) untuk membahas permintaan Afrika Selatan yang mengupayakan tindakan darurat baru atas serangan Rafah, yang menurut Qatar telah menghentikan upaya untuk mencapai gencatan senjata.

Tuntutan Afrika Selatan adalah bagian dari kasus yang mereka ajukan terhadap Israel yang menuduh mereka melanggar konvensi genosida di Gaza, dan tuntutan tersebut disebut Israel tidak berdasar. Israel akan menyampaikan pandangannya mengenai petisi terbaru pada hari Jumat (17/5/2024).

Israel mengeluarkan perintah evakuasi bagi orang-orang yang pindah dari bagian timur Rafah seminggu yang lalu, dan perintah putaran kedua diperluas ke zona-zona lain pada Sabtu (18/5/2024).

Mereka pindah ke wilayah seperti Al-Mawasi, wilayah berpasir yang berbatasan dengan pantai yang menurut lembaga bantuan tidak memiliki fasilitas sanitasi dan fasilitas lainnya untuk menampung gelombang pengungsi.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya