Jantungnya Berhenti Mendadak, Aktivis Thailand yang Menghina Kerajaan Tewas di Dalam Tahanan Usai Mogok Makan

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 15 Mei 2024 11:22 WIB
Aktivis Thailand tewas di dalam tahanan usai mogok makan selama berbulan-bulan (Foto: Family Handout)
Share :

Dia awalnya ditahan atas tuduhan penghinaan terhadap pengadilan, dan penahanannya diperpanjang setelah jaminan dalam kasus lese-majeste yang terpisah dicabut.

Sanesangkhom dituduh dalam dua kasus lese-majeste, salah satunya berkaitan dengan menanyakan pandangan masyarakat mengenai gangguan yang disebabkan oleh iring-iringan mobil kerajaan.

Jika terbukti bersalah, Sanesangkhom, putri seorang hakim yang sebelumnya bekerja sebagai tutor, terancam hukuman 15 tahun penjara untuk setiap dakwaan.

Seperti diketahui, Thailand mempunyai hukum lese-majeste yang paling ketat di dunia. Menurut kelompok bantuan hukum Pengacara Hak Asasi Manusia Thailand, sekitar 260 tuntutan telah diajukan berdasarkan undang-undang lese-majeste sejak tahun 2020.

Awal tahun ini, seorang pria dipenjara selama 50 tahun berdasarkan hukum. Ini menjadi hukuman terlama yang pernah dijatuhkan.

Ini bukan pertama kalinya Sanesangkhom melakukan mogok makan. Pada tahun 2022 lalu, dia dan seorang rekan aktivis dari Thaluwang yang berarti ‘menghancurkan istana’, dibebaskan dari penjara setelah menolak makan selama 64 hari.

Anggota parlemen Thailand Rukchanok Srinork dari Partai Move Forward yang reformis, yang mendapat jaminan saat mengajukan banding atas hukuman enam tahun atas hukuman termasuk lese-majeste, menunjukkan beberapa aktivis lain yang ditahan juga melakukan mogok makan ‘menuntut hak-hak mereka’.

"Berapa kali pengadilan akan membiarkan kematian seperti ini terjadi sampai mereka puas?,” cuitnya di X, setelah memberikan penghormatan kepada Sanesangkhom.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya