RUSIA – Rusia telah menangkap dua pejabat penting lainnya yakni wakil kepala Staf Umum angkatan darat dan pejabat senior pengadaan di kementerian pertahanan dalam skandal suap yang semakin meluas.
Penyelidik pada Kamis (23/5/2024) mengatakan penangkapan Letnan Jenderal Vadim Shamarin dan pejabat kementerian Vladimir Verteletsky menambah jumlah pejabat militer dan pertahanan yang ditahan menjadi lima dalam waktu satu bulan.
Tiga pria lainnya, termasuk mantan bos perusahaan konstruksi yang dicurigai membayar suap, juga telah ditangkap, menandakan upaya besar untuk memberantas korupsi seputar pemberian kontrak militer yang menguntungkan pada saat pasukan Rusia berperang di Ukraina.
Komite Investigasi Rusia mengatakan Shamarin dituduh menerima suap antara tahun 2016 dan 2023 dari sebuah pabrik di pegunungan Ural yang memproduksi peralatan komunikasi, sebagai imbalan karena telah memberikan kontrak negara yang lebih besar padanya.
Dilaporkan bahwa dia telah mendapat manfaat setidaknya sebesar 36 juta rubel atau USD400.000.
Shamarin, yang rumahnya dilaporkan digeledah sehubungan dengan penyelidikan dan telah ditempatkan dalam tahanan pra-sidang selama dua bulan, menghadapi hukuman penjara hingga 15 tahun jika terbukti bersalah. Kantor berita negara TASS mengatakan dia mengaku tidak bersalah.
Shamarin telah bertugas sejak tahun 2020 untuk mengawasi Korps Sinyal Angkatan Darat, yang bertanggung jawab atas komunikasi militer, termasuk memastikan sinyal komando medan perang yang bersifat rahasia.
Penyelidik mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Verteletsky, pejabat senior pengadaan, telah didakwa melakukan penyalahgunaan wewenang dalam pelaksanaan perintah pertahanan negara.
Dilaporkan bahwa pada tahun 2022 ia telah menandatangani pekerjaan yang belum selesai yang mengakibatkan kerugian negara lebih dari 70 juta rubel atau USD764.000. Masih jelas bagaimana dia memohon.