Bagi Wahyu, peristiwa tarif ojek yang di luar kewajaran itu sebenarnya sudah menjadi penyakit yang muncul sejak lama. Makanya ia sendiri mengingatkan agar menggunakan jasa pelaku wisata resmi di kawasan Gunung Bromo, demi menghindari tarif yang dianggap tak sesuai.
"Problem itu sebenarnya sudah lama. Sudah sering terjadi. Karena berkembangnya pariwisata itu adalah bagaimana kita melayani para traveler yang berkunjung ke tempat kita dengan baik dan benar," kata dia.
Sementara itu, Kapolsek Tosari AKP Deddy Suryo Cahyono mengaku sudah menerima informasi dari adanya unggahan video yang viral itu. Ia kini masih menelusuri kebenaran hal itu, termasuk ditelurusi apakah lokasi video itu berada di wilayah Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, atau daerah lainnya di wilayah kawasan Gunung Bromo.
"Kami masih cek orangnya, nanti hasilnya kami sampaikan lagi," ujar Deddy Suryo Cahyono.
Sebagai informasi Wisata Gunung Bromo memiliki empat pintu masuk yakni pintu masuk di Coban Trisula, Kabupaten Malang, kedua di Tosari, Wonokitri, Kabupaten Pasuruan. Kemudian ketiga pada Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Probolinggo, dan melalui Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.
(Fakhrizal Fakhri )