Departemen Luar Negeri mengatakan pada Selasa bahwa segera setelah mereka melihat laporan mengenai insiden Rafah pada Minggu, Washington menyatakan keprihatinan mendalam kepada Israel dan mendesak dilakukannya penyelidikan, yang telah dijanjikan oleh Israel.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengatakan kepada wartawan bahwa Washington akan mengawasi dengan cermat penyelidikan yang dilakukan Israel, namun operasi militer Israel sejauh ini di Rafah belum berskala besar seperti yang dilakukan di Gaza tengah atau utara.
Para pemimpin global telah menyatakan kengeriannya atas kebakaran di “zona kemanusiaan” Rafah, tempat keluarga-keluarga yang terpaksa mengungsi akibat pertempuran di tempat lain mencari perlindungan.
Lebih dari 36.000 warga Palestina tewas dalam serangan Israel, kata Kementerian Kesehatan Gaza. Israel melancarkan perang udara dan darat setelah militan pimpinan Hamas menyerang komunitas Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan sekira 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang, menurut penghitungan Israel.
(Rahman Asmardika)