Pidato Peringatan D-Day, Joe Biden Kaitkan Perang Dunia Kedua dengan Perang Ukraina

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 07 Juni 2024 13:31 WIB
Pidato Peringatan D-Day, Joe Biden kaitkan Perang Dunia Kedua dengan perang Ukraina (Foto: EPA-EFE/REX/Shutterstock)
Share :

PRANCIS - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyamakan invasi Rusia ke Ukraina dan Perang Dunia Kedua, dalam pidatonya memperingati 80 tahun pendaratan D-Day di Normandy, Prancis.

Berbicara hanya beberapa langkah dari tempat 9.388 anggota militer AS yang berpartisipasi dalam pendaratan tersebut dimakamkan, Biden memperingatkan negara-negara demokrasi di seluruh dunia sekali lagi berada di bawah ancaman, dan menambahkan bahwa para otokrat sedang mengamati dengan cermat tanggapan Barat terhadap Ukraina.

Biden yang lahir pada 1942, kemungkinan besar akan menjadi pemimpin AS terakhir yang masih hidup pada saat operasi pembebasan Prancis yang diduduki Nazi.

Sejumlah pemimpin dunia hadir pada upacara peringatan yang dugelar Kamis (6/6/2024). Termasuk Presiden Prancis Emmanuel Macron, Raja Charles III dan Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau.

"Terima kasih kepada rakyat Ukraina atas keberanian mereka. Kami di sini dan kami tidak akan melemah," kata Macron, ketika para pemimpin dunia yang berkumpul memberikan tepuk tangan meriah kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dikutip Reuters.

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin, yang tidak diundang pada upacara peringatan D-Day pada Kamis (6/6/2024), diketahui melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada 2022.

Rusia adalah sekutu penting selama Perang Dunia Kedua. Kemenangannya di front timur merupakan hal yang mendasar, seperti serangan Sekutu di front barat setelah D-Day, yang membuat Nazi Jerman bertekuk lutut.

Sepanjang pidatonya, Biden sering kali mengaitkan perjuangan melawan fasisme pada Perang Dunia Kedua dan perang yang sedang berlangsung di Ukraina.

Di depan lapangan yang dipenuhi batu nisan kecil berwarna putih milik tentara AS yang tewas, Biden memperingatkan para otokrat di dunia sedang mengawasi dengan cermat apa yang terjadi di Ukraina.

Ia bersumpah bahwa AS tidak akan meninggalkan konflik tersebut. “Jika kita melakukannya, Ukraina akan ditundukkan, dan konflik tidak akan berakhir di sana. Negara-negara tetangga Ukraina akan terancam, dan seluruh Eropa akan terancam,” ujarnya.

Dan dia melancarkan serangan langsung terhadap Presiden Putin, menyebut pemimpin lama Rusia itu sebagai “tiran”.

Biden juga berupaya untuk menggalang dukungan dari para pemimpin Barat, dan berulang kali menyoroti meningkatnya ancaman dari kekuatan anti-demokrasi di seluruh dunia dan kebebasan yang semakin terancam.

Dia memuji upaya "kelompok saudara yang mulia" yang berpartisipasi dalam pendaratan D-Day, dengan mengatakan orang-orang yang bertempur di sini adalah pahlawan.

"Mereka tahu, tanpa ragu lagi, ada hal-hal yang patut diperjuangkan dan diperjuangkan. Kebebasan sangat berharga. Demokrasi sangat berharga. Amerika sangat berharga. Dunia juga berharga,” ujarnya.

Ditemani Macron pada peringatan tersebut, Biden menekankan pentingnya kemitraan abadi antara negara-negara demokrasi di seluruh dunia.

Menekankan nilai aliansi NATO, Biden mengatakan apa yang dilakukan sekutu di sini 80 tahun yang lalu jauh melampaui apa pun yang bisa kita lakukan sendiri, dan menambahkan bahwa itu adalah pelajaran diharapkan tidak akan pernah dilupakan.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya