Di bawah kepemimpinannya baru-baru ini, Belanda telah meningkatkan belanja pertahanan di atas ambang batas 2% produk domestik bruto (PDB) yang disyaratkan oleh anggota NATO, menyediakan jet tempur F-16, artileri, drone, dan amunisi ke Kyiv serta berinvestasi besar-besaran pada militernya sendiri.
Dukungan Rutte terhadap Ukraina ditegaskan oleh kritiknya terhadap Rusia dan Presiden Vladimir Putin, karena Belanda menganggap Rusia bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat penumpang MH17 di wilayah timur Ukraina pada Juli 2014 yang menewaskan 298 penumpang dan awak pesawat, 196 di antaranya berasal dari Ukraina. Belanda.
Beberapa jam sebelum laporan NOS diterbitkan, Hungaria dan Slovakia telah memberikan dukungan mereka terhadap pencalonan Rutte, sehingga berhasil mengatasi rintangan penting dalam perjalanannya menuju jabatan tertinggi di NATO.
NATO mengambil keputusan berdasarkan konsensus, sehingga setiap kandidat memerlukan dukungan dari 32 negara sekutu. Hanya Rumania, yang Presidennya Klaus Iohannis juga bersaing untuk mendapatkan jabatan tersebut, yang secara resmi masih menentang pencalonan Rutte.
Dukungan Hungaria ini menyusul pertemuan Orban dengan Stoltenberg pekan lalu, di mana kedua belah pihak sepakat bahwa Hungaria tidak akan menghalangi keputusan NATO dalam memberikan dukungan kepada Ukraina namun sepakat bahwa Hungaria tidak akan terlibat.
(Susi Susanti)