Debat Pilpres AS Memanas, Joe Biden Tersandung Lebih Awal dan Donald Trump Lontarkan Tuduhan Kebohongan

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 28 Juni 2024 11:34 WIB
Debat Pilpres AS memanas, Joe Biden tersandung lebih awal dan Donald Trump lontarkan tuduhan kebohongan (Foto: AFP)
Share :

ATLANTA - Presiden Partai Demokrat Joe Biden mengalami awal yang goyah dalam debat pada Kamis (27/6/2024), sementara saingannya dari Partai Republik Donald Trump melontarkan serangkaian serangan yang mencakup banyak kebohongan. Debat ini memanas ketika dua kandidat presiden tertua ini saling berargumen di panggung menjelang pemilu Amerika Serikat (AS) pada November mendatang.

Kedua tokoh tersebut saling bertukar serangan terhadap aborsi, imigrasi, perang di Ukraina dan Gaza. Termasuk cara mereka menangani perekonomian ketika keduanya berupaya untuk mengubah apa yang menurut jajak pendapat menunjukkan persaingan yang hampir sama selama berbulan-bulan.

Biden yang terdengar serak beberapa kali tersandung dalam kata-katanya selama setengah jam pertama debat, Namun ia menemukan pijakannya di tengah jalan ketika ia menyerang Trump karena hukumannya karena menutupi pembayaran uang tutup mulut kepada bintang porno Stormy Daniels. Biden pun dan memanggil Trump dengan julukan seorang penjahat.

Tak mau kalah, Trump merespons julukukan itu dengan mengemukakan hukuman baru-baru ini terhadap putra Biden, Hunter, karena berbohong tentang penggunaan narkoba untuk membeli senjata.

Beberapa saat kemudian, Biden mencatat bahwa hampir semua mantan anggota kabinet Trump, termasuk mantan Wakil Presiden Mike Pence, belum mendukung kampanyenya.

“Mereka mengenalnya dengan baik, mereka bertugas bersamanya,” katanya.

“Mengapa mereka tidak mendukungnya?,” lanjutnya.

Dua pejabat Gedung Putih mengatakan Biden menderita flu. Namun kinerjanya yang tidak seimbang dapat memperdalam kekhawatiran pemilih bahwa presiden berusia 81 tahun itu terlalu tua untuk menjalani masa jabatan empat tahun lagi.

Sementara itu, Trump melontarkan rentetan kritik, beberapa di antaranya merupakan kebohongan yang sudah lama ia sampaikan pada sidang kampanye, termasuk klaim bahwa para migran telah melakukan gelombang kejahatan dan bahwa Partai Demokrat mendukung pembunuhan bayi.

Debat yang disiarkan televisi di CNN terjadi jauh lebih awal dibandingkan debat presiden modern mana pun, lebih dari empat bulan sebelum Hari Pemilu 5 November.

Kedua kandidat muncul tanpa audiensi langsung, dan mikrofon mereka secara otomatis terputus ketika bukan giliran mereka untuk berbicara. Keduanya menerapkan aturan yang tidak biasa untuk menghindari kekacauan yang menggagalkan debat pertama mereka pada tahun 2020, ketika Trump berulang kali menyela Biden.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya