GAZA - Serangan udara Israel menewaskan setidaknya 90 warga Palestina di zona kemanusiaan yang ditunjuk di Gaza pada Sabtu, (13/7/2024) kata kementerian kesehatan Gaza, dalam sebuah serangan yang menurut Israel menargetkan panglima militer Hamas Mohammed Deif.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan masih belum jelas apakah Deif dan komandan Hamas lainnya telah terbunuh dan berjanji untuk terus menargetkan kepemimpinan Hamas, dengan mengatakan bahwa lebih banyak tekanan militer terhadap kelompok tersebut akan meningkatkan peluang terjadinya kesepakatan penyanderaan, bahkan ketika perundingan gencatan senjata dilakukan secara terpisah selama tiga hari dihentikan pada Sabtu.
“Bagaimanapun, kami akan mendapatkan seluruh pimpinan Hamas,” kata Netanyahu dalam konferensi pers sebagaimana dilansir Reuters.
Hamas membantah Deif telah terbunuh, menurut seorang pejabat senior Hamas di Al Jazeera TV. Hamas sebelumnya mengatakan bahwa klaim Israel bahwa mereka menargetkan para pemimpin kelompok tersebut adalah salah dan bertujuan untuk membenarkan serangan tersebut, yang merupakan serangan Israel paling mematikan di Gaza dalam beberapa minggu terakhir.
Pengungsi yang berlindung di daerah tersebut mengatakan tenda mereka dirobohkan akibat kekuatan serangan tersebut, dan menggambarkan banyak mayat dan bagian tubuh berserakan di tanah.
Sekjen PBB Antonio Guterres, dalam sebuah pernyataan, mengatakan dia “terkejut dan sedih” dengan kematian warga sipil, yang menggarisbawahi “tidak ada tempat yang aman di Gaza,” dan mengatakan hukum kemanusiaan internasional harus ditegakkan.
Militer Israel mengatakan serangan terhadap Deif juga menargetkan Rafa Salama, komandan Brigade Khan Younis Hamas, dan menggambarkan mereka sebagai dua dalang serangan 7 Oktober di Israel selatan yang memicu perang sembilan bulan di Gaza.
Deif selamat dari tujuh upaya pembunuhan Israel, yang terbaru pada 2021, dan menduduki puncak daftar paling dicari Israel selama beberapa dekade, dan dianggap bertanggung jawab atas kematian puluhan warga Israel dalam bom bunuh diri.