3.400 Telur Burung Langka Disita, Diyakini Bernilai Rp5 Miliar

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 19 Juli 2024 11:33 WIB
3.400 telur burung langka disita, diyakini bernilai Rp5 miliar (Foto: DCCEEW)
Share :

Telur-telur dalam koleksi ini semuanya merupakan telur yang pecah atau berlubang, artinya putih telur dan kuning telurnya telah dihilangkan.

Pada tahun 2023, otoritas Eropa meluncurkan penyelidikan sehubungan dengan pemanenan, pengumpulan, perdagangan, pembelian dan penjualan telur burung secara ilegal di Eropa dan internasional.

Sejumlah surat perintah penggeledahan dilakukan yang mengakibatkan penyitaan lebih dari 56.000 telur.

CITES memperkirakan perdagangan satwa liar internasional bernilai miliaran dolar. Mulai dari hewan hidup hingga produk turunannya.

Lebih dari 40.000 spesies tercakup dalam perjanjian ini, dan lebih dari 180 negara menyetujuinya, termasuk Australia.

Ahli ekologi Tasmania Dr Sally Bryant mengatakan kepada ABC News bahwa pengumpulan telur mungkin terjadi lebih dari yang kita sadari.

"Kami sangat menyadari aktivitas-aktivitas semacam ini, namun aktivitas-aktivitas tersebut sudah sangat, sangat ketinggalan jaman, aktivitas-aktivitas tersebut korup secara moral, etika, dan hukum,” terangnya.

“Koleksi sebesar ini dikumpulkan oleh operator terampil selama “bertahun-tahun,” lanjutnya.

Campur tangan burung yang terancam dan burung yang bermigrasi dapat dikenakan hukuman tujuh tahun penjara, denda 138.600 dolar Australia atau keduanya.

Ekspor spesimen asli Australia, termasuk telur, dan ekspor atau impor spesimen, termasuk telur, yang masuk dalam daftar CITES diancam hukuman maksimal 10 tahun penjara, denda 330.000 dolar Australia, atau keduanya.

Kepemilikan spesimen yang terdaftar dalam CITES, termasuk telur, dapat dikenakan hukuman lima tahun penjara, denda 330.000 dolar Austra;ia atau keduanya.

Tanya Plibersek, Menteri Lingkungan Hidup dan Air, mengatakan: perdagangan ilegal dan kejahatan terhadap satwa liar dengan cepat menjadi ancaman bagi banyak spesies kita yang sudah terancam punah.

“Kita harus menghentikan perdagangan mengerikan yang menyebabkan hewan asli kita ditangkap di hutan Australia dan dikirim ke luar negeri untuk dijual,” ujarnya.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya