Kegilaannya pada sepakbola nyaris luntur lantaran kesibukannya dalam pergerakan pemuda, hingga ditangkap dan diasingkan pemerintah Hindia Belanda ke Boven Digul. Setidaknya, dalam pengasingan di Bumi Cendrawasih itu, Sjahrir masih sempat bersentuhan dengan bola.
Sjahrir bersama Hatta dan para tahanan politik baru lainnya yang baru datang ke Boven Digul, sempat ditantang pertandingan bola dengan para tahanan lama. Meski diperkuat striker gesit seperti Sjahrir dan gelandang tangguh macam Hatta, tim mereka kalah 1-3 dari tim yang terdiri dari para tahanan lama Boven Digul.
(Qur'anul Hidayat)