Kamala Harris Tegaskan Dukungan ke Israel Sangat Kuat Paska Serangan di Dataran Tinggi Golan

Susi Susanti, Jurnalis
Senin 29 Juli 2024 06:34 WIB
Kamala Harris Tegaskan Dukungan ke Israel Sangat Kuat Paska Serangan di Dataran Tinggi Golan (Foto: Reuters)
Share :

WASHINGTON - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris, kandidat presiden dari Partai Demokrat, mengatakan melalui penasihat keamanan nasionalnya bahwa dukungannya terhadap keamanan Israel sangat kuat.

AS mengatakan Washington telah berdiskusi dengan mitranya dari Israel dan Lebanon paska serangan di Dataran Tinggi Golan pada Sabtu (27/7/2024). AS pun menegaskan sedang mengupayakan solusi diplomatik.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Washington tidak menginginkan eskalasi konflik lebih lanjut, yang telah menyaksikan baku tembak harian antara militer Israel dan Hizbullah di sepanjang perbatasan.

Inggris menyatakan kekhawatiran atas eskalasi lebih lanjut sementara Mesir mengatakan serangan itu dapat meluas menjadi perang regional yang menyeluruh.

Namun, Israel mengatakan roket tersebut adalah rudal buatan Iran yang ditembakkan dari daerah utara desa Chebaa di Lebanon selatan, menyalahkan Hizbullah yang didukung Iran. Serangan ini telah menewaskan 12 remaja dan anak-anak.  Tidak jelas apakah anak-anak dan remaja yang tewas adalah warga negara Israel.

"Roket yang membunuh anak laki-laki dan perempuan kami adalah roket Iran dan Hizbullah adalah satu-satunya organisasi teror yang memiliki roket itu di gudang senjatanya," kata kementerian luar negeri Israel.

Dua sumber keamanan mengatakan kepada Reuters bahwa Hizbullah dalam keadaan siaga tinggi dan telah membersihkan beberapa lokasi penting di selatan Lebanon dan Lembah Bekaa timur jika terjadi serangan Israel.

 

Maskapai penerbangan Timur Tengah Lebanon mengatakan bahwa mereka menunda kedatangan beberapa penerbangan Minggu (28/7/2024) malam hingga Senin (29/7/2024) pagi, tanpa menyebutkan alasannya.

Seperti diketahui, pasukan Israel telah saling tembak selama berbulan-bulan dengan pejuang Hizbullah di Lebanon selatan, tetapi kedua belah pihak tampaknya menghindari eskalasi yang dapat menyebabkan perang habis-habisan, yang berpotensi menyeret kekuatan lain termasuk Amerika Serikat dan Iran.

Namun, serangan yang terjadi pada Sabtu (27/7/2024) mengancam akan mengubah kebuntuan menjadi fase yang lebih berbahaya. Pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak pengekangan maksimal dari kedua belah pihak, memperingatkan bahwa eskalasi dapat menenggelamkan seluruh wilayah dalam bencana yang tak terbayangkan.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya